Umat Islam Wajib Tahu! Ini Asal Usul Sejarah Puasa Arafah dan Hari Raya Idul Adha

- 9 Juli 2022, 04:39 WIB
Asal Usul dan Sejarah Puasa Arafah dan Hari Raya Idul Adha.
Asal Usul dan Sejarah Puasa Arafah dan Hari Raya Idul Adha. /Pixabay.com/mohamed_hassan

JENDELA CIANJUR - Tepat hari ini, Sabtu 9 Juli 2022 merupakan waktu untuk melakukan ibadah puasa Arafah jelang perayaan Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada Minggu 10 Juli 2022.

Pemerintah Indonesia melalui Kemenag RI telah menetapkan awal bulan Zulhijah pada 1 Juli 2022. Di mana, besok umat Islam akan melaksanakan sholat Idul Adha dilanjutkan menyembelih hewan kurban.

Puasa Arafah sendiri adalah puasa satu hari pada tanggal 9 Zulhijah 2022. Puasa ini merupakan puasa sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan, bagi umat Islam yang tidak mengerjakan ibadah haji.

Puasa Arafah menjadi salah satu puasa yang disukai oleh Allah SWT dan selalu dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Ini Dia Keutamaan Membaca Surat Yasin yang Perlu Diketahui Umat Muslim

"Tiada amal yang soleh yang dilakukan pada hari-hari lain yang lebih disukai daripada hari-hari (sepuluh hari pertama dalam bulan Dzulhijjah)." (HR. Bukhari)

Sejarah puasa Arafah sendiri tak lepas dari kisah Nabi Ibarahim AS. Dimana, ia mendapat mimpi dari Allah SWT.

Di dalam mimpi tersebut, Nabi Ibrahim AS diperintahkan untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail AS.

Mimpi itu didapatkan Nabi Ibrahim AS pada 8 dan 9 Zulhijah. Mendapatkan mimpi itu, lantas Nabi Ibrahim AS memikirkannya dengan sungguh-sungguh, karena itu adalah perintah Allah SWT.

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Arafah Lengkap dengan Arab, Latin, dan Terjemahan Bahasa Indonesia, Besok Waktunya!

Karena keimanan, keyakinan, dan ketakwaan yang dimilikinya, maka ia kemudian meyakinkan diri untuk menyembelih putranya sendiri pada 9 Zulhijah 2022.

Mengutip Dalam Islam, keyakinan itulah menjadikan hari itu sebagai hari Arafah. Dimana ia menemui Nabi Ismail AS yang tengah diasingkan dengan ibunya Situ Hajar di Mekah.

Di Mekah saat bertemu Nabi Ismail AS, Nabi Ibrahim AS kemudian menyampaikan perintah Allah SWT tersebut kepada putranya.

Nabi Ismail ‘alaihis salam, sebagai seorang anak yang patuh dan berbakti kepada orang tuanya, meminta ayahnya untuk mematuhi perintah Allah tersebut.

Baca Juga: Amalan Terbaik Sehari Menjelang Hari Raya Idul Adha

Nabi Ismail ‘alaihis salam berkata, “Wahai ayahku! Laksanakanlah apa yang telah diperintahkan Allah kepadamu. Engkau akan menemuiku Insya Allah sebagai seorang sabar dan patuh kepada perintah."

"Aku hanya meminta dalam melaksanakan perintah Allah itu, agar ayah mengikatku kuat-kuat supaya aku tidak bergerak-gerak hingga menyusahkan ayah."

"Kedua, agar menanggalkan pakaianku supaya tidak terkena darah yang akan menyebabkan berkurangnya pahalaku dan terharunya ibuku melihatnya.

Baca Juga: Puasa Arafah Jelang Idul Adha Sangat Dianjurkan, Berikut Niat dan Keutamaannya

"Ketiga, tajamkanlah parangmu dan percepatlah pelaksanaan penyembelihan agar meringankan penderitaan dan rasa pedihku."

"Keempat dan yang terakhir, sampaikanlah salamku kepada ibuku, berikanlah kepadanya pakaianku ini untuk menjadi penghiburnya dalam kesedihan dan tanda mata serta kenang-kenangan baginya dari putera tunggalnya.”

Dikutip dari 25 Kisah Para Nabi, waktu penyembelihan tiba yakni tepat tanggal 10 Dzulhijjah. Nabi Ibrahim ‘alaihis salam sendiri yang melakukan penyembelihan terhadap Nabi Ismail ‘alaihis salam.

Baca Juga: 11 Keutamaan Membaca Surat Yasin, Mulai Mudah Jodoh hingga Dimudahkan di Berbagai Urusan

Namun, proses penyembelihan ini berulang kali mengalami kegagalan. Hingga Nabi Ibrahim ‘alaihi salam pun merasa telah gagal dalam melaksanakan perintah Allah.

Kemudian, Allah berfirman:

Lalu Kami panggil dia, “Wahai Ibrahim! Sungguh engkau telah membenarkan mimpimu itu. Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesunggunya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.” (QS. Ash-Shaaffaat : 104-106

Sebagai balasannya, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim ‘alaihis salam untuk menyembelih seekor kambing yang telah tersedia di sampingnya. Beliau pun menyembelih kambing tersebut.

Kisah ini diceritakan dalam Al Qur’an surat Ash-Shaafaat ayat 100-113. Untuk mengabadikan keyakinan Nabi Ibrahim ‘alaihis salam, Allah Ta’ala mensyari’atkan puasa sunnah pada hari Arafah.***

Editor: R Wisnu Saputra


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah