BPBD Cianjur Hentikan Pencarian, Pihak Pesantren Diminta Melaporkan Kegiatan Belajar Mengajar

19 Januari 2021, 20:52 WIB
Ilustasi bangunan runtuh. /Pixabay/Pixel-mixer.

PR CIANJUR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur menuntaskan pekerjaan robohnya gedung Pondok Pesantren di Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas.

Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan menyatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa robohnya gedung pesantren itu.

Disebutkan dia, 11 orang santri mendapat pertolongan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cimacan, Cipanas.

Baca Juga: Ibunda Denny Cagur Meninggal Dunia, Kerabat dan Warganet Beri Ucapan Belasungkawa

"Penanganan terakhir petugas gabungan meruntuhkan sisa bangunan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan menimpa warga dan santri Ponpes Al Madaroh. Selanjutnya akan dilakukan penyelidikan oleh polsek setempat terkait penyebab robohnya bangunan berlantai tiga itu,” kata Irfan Sopyan.

Dilansir Pikiranrakyat-Cianjur.com dari Antara, Irfan Sopyan mengatakan empat santri yang sempat dibawa ke RSUD Cianjur kini sudah kembali ke pondok pesantren sedangkan tujuh orang langsung diperbolehkan pulang.

Di sisi lain, Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Cianjur, dr. Yusman Faisal mengaku belum menerima laporan dari pengurus Pesantren Al-Madaroh terkait Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang dilakukan tatap muka.

Baca Juga: BNPB Salurkan Bantuan Korban Gempa Sulbar, Masyarakat Diminta Tidak Termakan Isu Hoaks Tsunami

Yusman Faisal mengaku baru mengetahui pesantren menggelar kegiatan KBM setelah adanya kejadian gedung roboh ini.

"Per minggu ini, baru delapan ponpes yang melaporkan kegiatannya secara rutin ke Satgas COVID-19 Cianjur. Sedangkan jumlah ponpes yang tercatat mencapai ratusan, termasuk Ponpes Al Madaroh, belum melaporkan kegiatannya, sehingga kami baru tahu saat terjadi bangunan roboh," kata Yusman Faisal.

Yusman Faisal meminta seluruh pondok pesantren di Cianjur untuk melaporkan kegiatan pembelajaran apabila dilakukan secara tatap muka. Ini mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 yang semakin masif.

Baca Juga: Jawa Barat Kembali Diterjang Banjir, Kali Ini Terjadi di Majalengka dan Cirebon

"Seluruh lapisan harus saling membantu dalam menekan angka penularan virus berbahaya yang terjadi secara sporadis sejak satu bulan terakhir. Termasuk lingkungan ponpes yang rentan terjadi penularan karena santrinya berasal dari berbagai daerah di luar Cianjur," ujar Yusman Faisal.

Sebelumnya diberitakan BPBD Cianjur menghentikan pencarian terhadap korban rubuhnya bangunan Pesantren Al-Madaroh di Cipanas, Cianjur.

"Informasi masih ada satu orang yang belum ditemukan, namun hingga batas waktu pencarian pukul 24.00 WIB, petugas tidak menemukan tanda-tanda masih ada korban di dalam bangunan yang roboh diduga karena kelebihan beban akibat pondasi yang kurang kokoh."

Baca Juga: Arsenal Menundukan Newcastle United di Emirates Stadium, Mesut Ozil Tinggal Kenangan

"Karena malam semakin larut dan petugas untuk masuk ke dalam reruntuhan sangat rawan, ditambah penerangan yang minim, Pencarian dihentikan dan akan dilanjutkan pagi pukul 8.00 WIB. Harapan kami sudah tidak ada korban di dalam reruntuhan," ujar Irfan Soyan menutup.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler