Buat Kreasi, Pemkab Cianjur Masukan Materi Permainan Tradisional dalam Kurikulum Pendidikan

18 Maret 2021, 13:49 WIB
Bupati Cianjur, Herman Suherman. /Instagram/@h.hermansuherman.

PR CIANJUR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur mengadakan kreasi dengan memasukkan materi permainan tradisional ke dalam kurikulum pendidikan berupa muatan lokal di Cianjur.

Hal ini sebagai salah satu upaya Pemkab Cianjur mengurangi ketergantungan anak didik terhadap gawai atau telepon pintar.

Selain itu, memasukan materi permainan tradisional dalam kurikulum pendidikan di Cianjur juga dilakukan sebagai langkah melestarikan kebudayaan daerah.

Baca Juga: Telah Berjalan Selama Satu Tahun, Kartu Prakerja Tingkatkan Keterampilan Juga Daya Beli Masyarakat

Dikutip Pikiranrakyat-Cianjur.com dari Antara, Selasa 16 Maret 2021, Bupati Cianjur Herman Suherman menyatakan selama pandemi Covid-19, anak-anak lebih dekat dengan telepon pintar. Terlebih, karena proses pembelajaran dilakukan melalui gawai tersebut.

"Ini perlu diimbangi dengan berbagai program, dimana mereka tidak harus mengunakan telepon pintar, salah satunya dengan mengenalkan permainan tradisional seperti galasin, petak umpet, sondah, gatrik dan berbagai permainan lain yang dilakukan di luar rumah," kata Herman Suherman.

Hal ini bertujuan agar para anak didik di Kabupaten Cianjur, khususnya, saling berinteraksi dengan sesamanya secara lebih intens.

Baca Juga: Chelsea Kalahkan Atletico, Tuchel: Saya Yakin Tidak Ada Tim yang Mau Bertemu dengan Kami

Ditambah, kata dia, mereka lebih banyak bermain game online dibandingkan dengan bermain tatap muka.

Permainan tradisional sendiri menekankan kerja sama dalam tim, melatih berpikir kreatif, dan membuat pengetahuan anak didik lebih bertambah.

"Banyak hal yang didapat anak dari berbagai permainan tardisional seperti membangunan kerjasama atau gotong royong, mengasah insting serta kecerdasan untuk dapat menjadi pemenang, sehingga ketergantungan telepon pintar dapat menurun," ucap Herman Suherman.

Di sisi lain, Ketua Jabar Bergerak Cianjur, dr Yusuf Nugraha menyambut rencana Pemkab Cianjur memasukkan permainan tradisional ke dalam kurikulum pendidikan di sekolah.

Baca Juga: Imbau Masyarakat Tetapi Patuhi Prokes Usai Jalani Vaksinasi, Menkes: Kita Nggak Tiba-tiba Jadi Superman

Yusuf Nugraha menjelaskan bahwa materi permainan tradisional ini bisa disisipkan di mata pelajaran Bahasa Sunda atau Olah Raga. Sebelum diterapkan secara efektif, akan dimulai dengan pemecahan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) terlebih dahulu.

"Seremonialnya akan dimulai dengan rencana pemecahan rekor MURI permainan tradisional secara massal melalui virtual yang akan digelar bulan April dengan 20 ribu peserta. Maksimalnya saat digelarnya pembelajaran tatap muka," ujar Yusuf Nugraha.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler