Permainan tradisional sendiri menekankan kerja sama dalam tim, melatih berpikir kreatif, dan membuat pengetahuan anak didik lebih bertambah.
"Banyak hal yang didapat anak dari berbagai permainan tardisional seperti membangunan kerjasama atau gotong royong, mengasah insting serta kecerdasan untuk dapat menjadi pemenang, sehingga ketergantungan telepon pintar dapat menurun," ucap Herman Suherman.
Di sisi lain, Ketua Jabar Bergerak Cianjur, dr Yusuf Nugraha menyambut rencana Pemkab Cianjur memasukkan permainan tradisional ke dalam kurikulum pendidikan di sekolah.
Yusuf Nugraha menjelaskan bahwa materi permainan tradisional ini bisa disisipkan di mata pelajaran Bahasa Sunda atau Olah Raga. Sebelum diterapkan secara efektif, akan dimulai dengan pemecahan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) terlebih dahulu.
"Seremonialnya akan dimulai dengan rencana pemecahan rekor MURI permainan tradisional secara massal melalui virtual yang akan digelar bulan April dengan 20 ribu peserta. Maksimalnya saat digelarnya pembelajaran tatap muka," ujar Yusuf Nugraha.***
Artikel Rekomendasi