Tauco Cap Meong, Kuliner Khas Cianjur

- 22 November 2019, 13:38 WIB
TAUCO Cap Meong, Kuliner Khas Cianjur.*
TAUCO Cap Meong, Kuliner Khas Cianjur.* /SHOFIRA HANAN/PR/

TAUCO Cap Meong masih terus menunjukkan geliatnya di dunia kuliner Cianjur. Sebagai tauco tertua di kota santri, olahan kedelai turun temurun itu masih menjadi buah tangan yang perlu dicari saat berkunjung ke Cianjur.

Kuliner legendaris yang sudah dikenal sejak 1880 itu, dijamin tetap terjaga cita rasa dan kualitasnya hingga saat ini. Salah satu generasi penerus produksi tauco Nyonya Tasma itu, Stefany Tasma mengaku, tidak merubah apapun dalam proses produksi tauco tersebut demi menjaga orisinalitasnya.

”Tidak ada yang berubah, sistem produksi, bahan baku, bahkan harga juga masih sama. Stabil dari 5 tahun lalu, tidak kami rubah,” ujar Stefany.

Ia mengaku, memang tidak berusaha mengubah apapun dari produksi tauco keluarganya. Apalagi, konsumen pun sudah begitu mengenal tauco Cap Meong dengan cita rasanya yang khas.

Stefany yang juga aktif mengemas dan melayani penjualan menjelaskan, sampai sekarang produksi tauco tidak mengalami banyak kendala. Beruntung bahan baku pun tidak begitu melonjak, sehingga tak berdampak pada harga produk yang dijual.

Menurut dia, bahan-bahan lokal seperti gula masih bisa diperoleh dengan mudah. Bahkan, kacang kedelai yang sampai sekarang memang masih mengandalkan impor pun tidak sulit didapatkan.

”Tapi kadang yang mempengaruhi hasil produksi itu kualitas bahan baku yang kami dapat. Tidak jarang, penjualnya punya barang yang kadang bagus kadang enggak. Susah diprediksi, cuma kami sejauh ini tetap pertahankan kualitas kami,” ucapnya.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, proses pengolahan tauco pun masih mempertahankan cara lama. Yakni dengan mengolah langsung kacang kedelai di dalam guci asli Cina yang berusia 100 tahun dan telah digunakan sejak awal merintis bisnis tauco. Menurut generasi sebelumnya, guci-guci tersebut menjadi salah satu rahasia pengolahan tauco Cap Meong.

Orisinal

Lebih lanjut dikatakan, saat ini produsen tauco di Cianjur terus bertumbuh. Tidak sedikit produk lain yang bahkan meniru tauco keluarganya, dan bahkan dijual dengan menggunakan nama serupa. Namun, dengan harga yang jauh lebih mahal dan kemasan berbeda.

Melihat kondisi tersebut, Stefany pun berani menjamin jika tauco olahan keluarganya lebih orisinal dan sudah menjadi khas daerah sehingga pasti lebih mudah untuk dibedakan. Ia menjelaskan, Tauco Cap Meong dipastikan tidak dijual secara eceran di luar toko ataupun outlet penjualan oleh-oleh.

”Tauco kami itu tidak pernah pakai segel, karena diwadahkan langsung saat ada pembeli. Jadi memang masih fresh saat dibungkus. Selain itu, warna tutup botol Cap Meong itu hitam sejak dulu dan itu sudah jadi ciri khas kami,” ujar Stefany,

Tak ingin sesumbar, apa yang disampaikannya bisa dibuktikan langsung oleh pengunjung. Di salah satu toko pemasaran yang terletak di kawasan Cugenang itu, pengunjung bisa melihat langsung proses pembuatan hingga pengemasan tauco. Bahkan, pengunjung diperbolehkan untuk berfoto di area produksi.

Ia juga memastikan, tokonya siap melayani pengunjung yang biasanya membludak mendekati Lebaran. Biasanya, toko akan buka pada hari Lebaran kedua. Bagi pengunjung yang tertarik membeli Tauco Cap Meong, disediakan tiga ukuran botol. Tauco dalam botol 1 liter dijual seharga Rp 55 ribu, botol 350 mililiter seharga Rp 20 ribu, dan botol yang lebih kecil seharga Rp 15 ribu.***

Editor: Ari Nursanti


Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x