Network
Jendela Cianjur – Persatuan Guru Nahdlatul Ulama Pergunu Kabupaten Cianjur melaksanakan Webinar Rekognisi yang terbingkai dalam Sosialisasi Bedah Buku “Monogrof Kajian Etnografi Kearifan Lokal Tiga Pilar Budaya Ngaos, Mamaos.
Webinar menghadirkan narasumber Novi Anoegrajekti dan Ninik Lustyantie keduanya guru besar Universitas Negeri Jakarta UNJ.
Kemudian Ketua Pergunu Jawa Barat H Saepuloh, Ketua Lembaga Kebudayaan Cianjur, Abah Ruskawan serta dosen tetap Universitas Putra Cianjur, Hj Librilianti Kurnia Yuki serta Taufik Rohmansyah sebagai Ketua Perguru Cianjur.
Dosen tetap Universitas Putra Cianjur, Hj. Librilianti Kurnia Yuki menerangkan, Budaya Ngaos, Mamaos dan Maenpo merupakan unsur utama kebudayaan daerah Kabupaten Cianjur yang pada gilirannya menunjang kebudayaan nasional.
Baca Juga: Aliyah Pelajar Cianjur yang Putus Sekolah Kini Telah Melanjutkan Belajar di PKBM
Budaya Ngaos, Mamaos dan Maenpo merupakan tiga pilar warisan budaya bernilai tinggi Kabupaten Cianjur yang akan diwariskan kepada generasi mendatang.
Hj. Librilianti mempunyai cita-cita bahwa tiga pilar budaya Ngaos, Mamaos dan Maenpo ini bisa masuk pada extra kulikuler atau studi pelajaran di sekolah.
“Agar anak didik mulai dari tingkatan kanak – kanak, hingga perguruan tinggi mengetahui dan merasa memiliki tiga pilar budaya Kabupaten Cianjur ini,” kata dia yang juga penulis buku Monograf Kajian Etnografi Kearifan Lokal Tiga Pilar Budaya Ngaos, Mamaos, dan Maenpo ini.
Disampaikan wakil bendahara Pergunu Cianjur ini, tiga pilar budaya Kabupaten Cianjur merupakan implementasi peraturan daerah Kabupaten Cianjur nomor 10 tahun 2020. Yaitu perda tentang penerapan tiga pilar budaya Cianjur.
Artikel Rekomendasi