Investasi Bodong Paket Hewan Kurban di Cianjur Terus Diselidiki, Polisi Bentuk Tim Khusus

- 2 Agustus 2020, 16:15 WIB
Petugas dari Mapolres Cianjur, Jawa Barat, disiagakan di rumah millik HA pengelola investasi bodong di Desa Limbangansari, Kecamatan Cianjur, karena warga terus berdatangan sejak Minggu, 2 Agustus 2020.
Petugas dari Mapolres Cianjur, Jawa Barat, disiagakan di rumah millik HA pengelola investasi bodong di Desa Limbangansari, Kecamatan Cianjur, karena warga terus berdatangan sejak Minggu, 2 Agustus 2020. /ANTARA/Ahmad Fikri

PR CIANJUR - Dugaan kasus penipuan investasi paket kurban bodong kini masih diselidiki oleh pihak kepolisian.

Sebelumnya, pihak kepolisian telah menerima laporan dari salah satu warga yang diduga menjadi korban penipuan tersebut.

Berdasarkan keterangan dari polisi, diperkirakan ada 1.000 orang yang menjadi korban dari tiga kabupaten di Jawa Barat.

"Sejak dua hari terakhir, sudah banyak laporan korban yang masuk ke Polres Cianjur yang berasal dari berbagai kabupaten, seperti Bogor, Sukabumi, Cianjur serta Bandung Barat, diperkirakan jumlahnya lebih dari 1.000 orang," kata Kapolres Cianjur, AKBP Juang Andi Priyanto.

Dikutip Pikiranrakyat-Cianjur.com dari Antara pada Minggu, 2 Agustus 2020, salah satu warga melaporkan ke Mapolres Cianjur, lantaran hingga saat ini pengelola investasi tidak berada di rumahnya di Desa Limbangansari, Kecamatan Cianjur.

Baca Juga: 38 Buronan Kasus Korupsi Diduga Masih Bersembunyi, IPW: Kerjasama Internasional Harus Dilanjutkan

"Kami sudah curiga sejak satu pekan menjelang Hari Raya Kurban, HA penanggung jawab sekaligus direktur investasi sudah tidak ada di rumah. Bahkan saat dihubungi nomornya tidak aktif, kami sebagai peserta meminta jawaban kapan paker hewan kurban kami akan turun," kata Adam warga Kecamatan Cilaku, Cianjur.

Adam menjelaskan bahwa saat itu pemilik hanya menawarkan paket kurban yang mana setiap bulannya hanya diminta menyetor Rp 15.000 selama 10 bulan dan akan mendapatkan seekor kambing saat Hari Raya Iduladha.

Bahkan untuk paket kurban sapi mereka cukup membayar Rp 59.000 setiap bulan selama 10 bulan.

Namun, melihat beberapa orang peserta sudah mendapatkan apa yang mereka inginkan, membuat istri dan 10 orang anak keluarganya, ikut berinvestasi melalui seorang koordinator.

Baca Juga: Cek Fakta: WhatsApp Dikabarkan Bagi-bagi Kuota Gratis 35 GB dalam Rangka HUT ke-11

Tetapi, hingga satu pekan menjelang Hari Raya Iduladha, mimpi untuk berkurban kambing tidak terbukti.

Sehingga Adam dan keluarganya yang ikut investasi tersebut mendatangi rumah ketua koordinator yang saat itu mengajak mereka, untuk mendatangi rumah direktur investasi di Desa Limbangansari, Kecamatan Cianjur.

Sesampainya di lokasi, ternyata sudah banyak investor lain yang berkerumun menuntut janji pengelola, bahkan ada yang berasal dari luar Cianjur.

"Kami tidak menyangka kalau di rumah yang luas dan megah tersebut, sudah banyak orang yang mengalami nasib sama dengan kami. Meskipun sempat menjanjikan akan segera mencairkan semua paket yang dipesan, namun kami sudah tidak percaya, sehingga kami melaporkan pemilik ke Polres Cianjur," katanya.

Polres Cianjur, Jawa Barat, membentuk tim khusus untuk mengembangkan dan menyelidiki kasus dugaan investasi bodong dengan korban hingga ribuan orang dari beberapa kabupaten di Jawa Barat.

Baca Juga: Token Listrik Gratis Kembali Diperpanjang hingga September, Berikut Cara Klaimnya

Jumlah nasabah yang datang terus bertambah hingga Minggu pagi, sehingga petugas terpaksa memasang garis polisi di area rumah mewah yang berdiri di atas lahan cukup luas tersebut.

Pihak kepolisian akan mengusut tuntas kasus tersebut karena melibatkan banyak korban yang telah menanam investasi hingga ratusan juta per satu orangnya.

Hingga saat ini, pengelola sekaligus direktur investasi tersebut masih dalam pengejaran petugas yang dikabarkan tengah berada di luar kota.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah