Diego Maradona Meninggal Dunia Karena Serangan Jantung, Sesaat Sebelum Wafat, Ini yang Diucapkan

26 November 2020, 08:19 WIB
Diago Armando Maradona. Reaksi duka mendalam dari dunia sepak bola melepas kepergian Maradona, mulai dari Ardiles hingga Gary Lineker. /Instagram/@officialsscnapoli

PR CIANJUR - Di usianya yang menginjak 60 tahun, legenda sepakbola Diego Maradona meninggal dunia karena serangan jantung di Buenos Aires, Argentina pada Rabu, 25 November 2020 waktu setempat.

Legenda sepak bola Argentina itu menderita serangan jantung di rumahnya pada hari Rabu, dua minggu setelah dia keluar dari rumah sakit setelah operasi pendarahan di otaknya.

Maradona memenangkan Piala Dunia bersama Argentina pada 1986, setelah mengalahkan Inggris di perempat final dengan gol 'Hand of God' yang fenomenal, dan gol lainnya kemudian terpilih sebagai Goal of the Century.

Baca Juga: Talas Satoimo Berkhasiat Bangkitkan Vitalitas Pria dan Wanita, Menanamnya Cukup Mudah

Terkenal karena kemampuan bermainnya di atas lapang yang menakjubkan, kehidupan liar Maradona di luar lapangan juga sama terkenalnya.

Seperti diberitakan Pikiran Rakyat Sumedang dalam artikel "Legenda Sepak Bola Diego Maradona Meninggal Dunia, Ini Kata-kata Terakhirnya", Maradona diketahui pernah 'berlarian' dengan mafia di Naples dan ketergantungan yang mematikan pada alkohol dan kokain.

Pada Rabu pagi waktu setempat, Maradona menyempatkan sarapan dengan wajah pucat dan mengeluh kedinginan.

Dikutip Pikiran Rakyat Sumedang dari Daily Mail, kata-kata terakhir Diego Maradona sebelum dia meninggal adalah 'Saya merasa sakit'.

Baca Juga: Hilangkan Penyakit Kulit Panu Dengan Cepat dan Ampuh, Pakai Belerang hingga Yoghurt

"Me siento mal," kata Maradona kepada keponakannya sebelum dia kembali tidur di mansion Buenos Aires, kata tersebut berarti 'Saya merasa tidak enak (sakit)'.

Pada siang harinya, seorang perawat menemukan Maradona sudah dalam keadaan kritis, lalu menelepon untuk meminta bantuan, tetapi Maradona sudah meninggal sebelum paramedis tiba.

Tiga hari berkabung telah diumumkan oleh presiden Argentina, Alberto Fernandez.

Maradona meninggalkan lima anak, termasuk putrinya yaitu Dalma dan Ganina dari istri pertama dan satu-satunya, Claudia Villafane yang dinikahinya dari 1984 hingga 2004.

Dia sebenarnya memiliki putra bungsu, yakni Diego Fernando dari pacar lamanya Maradona yaitu Veronica Ojeda pada 2013, tetapi Maradona hanya mengakui Diego Junior serta Jana dalam lima tahun terakhir, keduanya lahir dari teman kencan singkat tersebut.

Baca Juga: Pemain Muda Barcelona Bungkam Dynamo Kiev 0-4, Debut Manis, Masa Depan Barca Cerah

Keluarga pesepakbola belum memberikan komentar secara resmi.

Detik-detik terakhir mantan bintang Napoli dan Barcelona sebelum meninggal diputar di media Argentina pada Rabu malam ketika otopsi karena serangan jantung sedang berlangsung.

Paramedis tidak berhasil untuk menyelamatkan nyawa Maradona setelah mereka tiba di rumah kontrakan di kawasan perumahan di San Andres utara Buenos Aires, tempat dia pindah setelah operasi pada 11 November 2020.

Kepala kejaksaan John Broyad, angkat bicara ketika jenazah pensiunan pesepakbola itu dibawa ke kamar mayat terdekat untuk diotopsi.

Baca Juga: Masukan NIK KTP Saat Login apb.kemdikbud.go.id untuk Periksa Bantuan Dana Rp1 Juta dari Pemerintah

"Diego Armando Maradona meninggal sekitar pukul 12 siang waktu setempat. Polisi forensik mulai bekerja pada pukul 4 sore," ucapnya.

"Tidak ada tanda-tanda kriminalitas atau kekerasan yang terdeteksi. Otopsi sedang dilakukan untuk menentukan dengan pasti penyebab kematian, tetapi kami dapat mengatakan pada tahap ini bahwa semuanya mengarah pada penyebab alami," tambahnya.

Jenazah Maradona rencananya dijadwalkan akan dibawa terlebih dahulu ke rumah presiden Argentina, Casa Rosada, di kota Olivos pada Kamis pagi waktu setempat.***(Deady Mulyadi/Pikiran Rakyat Sumedang)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Daily Mail Pikiran Rakyat Sumedang

Tags

Terkini

Terpopuler