All England 2021 Jadi Kenangan Pahit, Hendra: Ngapain Di Sini, Buang-buang Uang Saja

19 Maret 2021, 15:24 WIB
Hendra Setiawan curhat sulitnya tim badminton Indonesia setelah dipaksa mundur oleh panitia penyelenggara All England 2021. /Instagram.com/@hendrasansan/

PR CIANJUR – Gelaran BWF World Tour Super 1000 All England 2021 menyisakan kenangan pahit bagi tim nasional bulutangkis Indonesia.

Salah satu pasangan ganda putra andalan Indonesia yang juga legenda hidup bulutangkis dunia, Hendra Setiawan menyampaikan kisahnya.

Sewaktu pengumuman agar timnas bulutangkis Indonesia pergi dari hall tempat pertandingan berlangsung di Utilita Arena Birmingham, Inggris mereka harus berjalan kaki kembali ke hotel.

Baca Juga: Kurangi Depresi hingga Bantu Turunkan Risiko Penyakit Jantung, Berikut 6 Manfaat Minum Kopi

“Kemarin habis main, tau-tau kita langsung disuruh pulang, dan harus jalan kaki ke hotel, jadi ya kaget,” kata Hendra Setiawan, Kamis 18 Maret 2021.

Sebelumnya, pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan berhasil menang dengan pertandingan berlangsung tiga set melawan pasangan Inggris Ben Lane/Sean Vendy.

Selain mereka berdua, pasangan ganda putra lain Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo juga berhasil meraih kemenangan. Tunggal putra Jonatan Christie juga meraih hasil yang sama.

Baca Juga: Timnas Bulu Tangkis Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021, PBSI: Kita Adalah Juara yang Tertunda

Dilansir Pikiranrakyat-Cianjur.com dari Antara, Jumat 19 Maret 2021, seluruh atlet, pelatih, dan official team Indonesia akhirnya tidak bisa melanjutkan pertandingan.

Sebelumnya, timnas bulutangkis Indonesia pergi ke Inggris dengan menumpang pesawat maskapai Turkish Airlines dan sampai di Inggris Sabtu, 13 Maret 2021.

“Jadi kita enggak boleh main karena di pesawat ada yang positif, jadi dianggap close contact. Tapi, itu kan harusnya sudah hari Sabtu, ini kan hari Rabu,” ucap Hendra Setiawan.

Baca Juga: Manchester United Sukses Kalahkan AC Milan, Ole: Saya Sangat Senang, Kami Merasa Nyaman

“Di Jakarta kan kita udah vaksin dua kali kan, terus naik pesawat juga udah swab PCR enggak apa-apa, negatif, terus sampai sini di-swab lagi, negatif, jadi harusnya sih enggak apa-apa ya,” ujar Hendra Setiawan.

Pemerintah Kerajaan Inggris sendiri menerapkan regulasi barangsiapa yang satu pesawat dengan pasien terinfeksi Covid-19, maka harus menjalani isolasi mandiri sepuluh hari.

“Yang jadi masalah kan harusnya BWF kasih tahu kalau ada peraturan gini ya mungkin seminggu atau sepuluh hari sebelumnya harus sampai sini, nah itu kita enggak tahu gitu lho,” tutur Hendra Setiawan.

Baca Juga: Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021, Roy Suryo: Presiden Bisa Kontak PM Inggris untuk Beri Solusi?

Jadi aneh adalah, tidak semua atlet Indonesia menerima email dari NHS (National Health Service) atau otoritas layanan kesehatan Inggris.

“Padahal kan kita satu pesawat semua, dan duduk bareng-bareng juga. Itu agak enggak jelas gitu lho,” kata Hendra lagi.

“Padahal kemarin ada yang positif tapi bisa dites ulang, dan itu pun tesnya ambil sendiri, ngetes sendiri,” ucap Hendra.

“Ngapain di sini, terutama buat kita berdua (Ahsan) buang-buang waktu, buang-buang uang juga, kita kan biaya sendiri juga, belum sampai Jakarta isolasi lagi,” tutur Hendra.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler