Dikritik Valentino Rossi Soal Turunnya Performa, Fabio Quartararo Bantah Sebabnya Karena Tekanan

17 September 2020, 12:37 WIB
Pembalap tim Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo. /AFP /Mohd Rasfan/

PR CIANJUR - Jelang MotoGP Emilia Romagna yang akan digelar 20 September 2020 mendatang, dunia MotoGP dihebohkan dengan cekcok antara Valentino Rossi, pebalap senior MotoGP dan Fabio Quartararo yang merupakan pebalap rookie di kelas tertinggi MotoGP.

Keduanya merupakan pebalap yang menggunakan motor Yamaha, bedanya saat ini Rossi bernaung di tim pabrikan Monster Energy Yamaha sementara Guartararo berada di tim satelit Petronas SRT Yamaha.

Kegaduhan ini dipicu oleh komentar Valentino yang menyebut Fabio mengalami penurunan performa sehingga posisinya di kelasemen pebalap tergusur oleh pebalap Ducati, Andrea Dovizioso.

Baca Juga: Kampanye ‘Semua Rp1’ ShopeePay Dorong Adopsi Transaksi Contactless dengan Lebih dari 8 Juta Voucher

Seperti diketahui, Fabio memang gagal menyelesaikan lomba setidaknya pada dua seri terakhir.

Pada seri terakhir di Misano, San Marino, Fabio melakukan kesalahan sebanyak dua kali.

Ia terjatuh bukan saat berjibaku dengan pebalap lainnya, namun karena perhitungannya tidak cermat.

Hal tersebut tentunya membuat perolehan poin kelasemen Fabio disusul oleh pebalap lainnya.

Tak hanya kejadian tersebut, menurut statistik, penurunan performa Fabio amat kentara.

Mulai dari finis ketujuh di MotoGP Ceko, kedelapan di MotoGP Austria, ke-13 di MotoGP Styria.

Baca Juga: Viral Video Wanita Naik Honda Beat Warna Pink Pamer Celana Dalam, Polisi Sedang Selidiki

Sementara disaat yang sama Valentino Rossi yang disebut-sebut telah 'habis' di kompetisi MotoGP justru menunjukan performa yang stabil jika tak bisa disebut meningkat.

"Orang mungkin mengira saya mendapat tekanan, tetapi saya benar-benar tidak peduli dengan tekanan itu," tuturnya dikutip dari laman Marca.

"Saya ingin memenangi gelar, tetapi ini tahun kedua saya. Saya membuat kesalahan, saya menjadi terlalu bersemangat dan saya membayarnya," imbuhnya.

Quartararo juga menyebut usianya masih sangat muda, sehingga masih banyak kesempatan bagi dirinya untuk memenangi gelar.

Baca Juga: Harus Tahu 5 Cara Mencuci Muka yang Salah, dari Suhu Air hingga Pakai Tisu

Soal tekanan, jelas saja amat besar yang diemban Quartararo, karena ia diproyeksi akan mengisi skuad Yamaha pabrikan di musim 2021 mendatang menggantikan Rossi yang tak di perpanjang kontraknya untuk membela tim tersebut.

Secara kompetisi, Yamaha ingin mencetak juara dunia baru dari kubunya, Quartararo menjadi pebalap yang dianggap bisa mewujudkan hal tersebut.

Namun sekali lagi ditegaskan Quartararo, bahwa ia sama sekali tak memikirkan tekanan tersebut.

"Ini baru tahun kedua saya (di MotoGP-red) dan saya masih 21 tahun. Tentu saya mau menjadi juara dunia, tapi sekarang tak ada tekanan untuk memikirkan hal tersebut," katanya.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Marca

Tags

Terkini

Terpopuler