PR CIANJUR - Serial MotoGP 2020 tersisa empat seri lagi untuk dimainkan mulai akhir minggu nanti.
Dengan perolehan poin kelasemen pebalap yang makin ketat, tekanan semakin besar untuk para pebalap yang berpeluang raih titel juara MotoGP 2020.
Fabio Quartararo dari tim Petronas Yamaha SRT termasuk salah satu pebalap yang memiliki peluang untuk meraih gelar tersebut.
Baca Juga: Menlu Retno Tegas Menolak Proposal Amerika Serikat Untuk Daratkan Pesawat P-8 Poseidon di Indonesia
Pada seri MotoGP yang sudah berlangsung, Fabio seorang yang pernah merasakan lebih dari satu kali berada di podium puncak.
Tercatat pebalap asal Prancis ini tiga kali menjadi pemenang di seri MotoGP 2020 sampai dangan seri Aragon pekan lalu.
Sayangnya, beberapa balapan terakhir ia tak mampu konsisten, bahkan pada seri Aragon, ia hanya finish di urutan kedelapan dan tidak berhak meraih poin kelasemen.
Saat itu lah posisinya sebagai pemuncak klasemen harus terdepak oleh Joan Mir (Suzuki Ecstar).
Baca Juga: Jelang MotoGP Teruel Alex Marquez Sebut Motor Honda Lebih Sulit Dikendalikan: Tidak Seperti Yamaha
Pada konferensi pers yang digelar Kamis, 22 Oktober 2020, Fabio ditanya soal beban yang ditanggungnya saat ini.
"Seperti saya bilang ketika saya masih sebagai pemuncak klasemen, bagi saya tekanannya tidak begitu besar," katanya seperti dilihat Pikiran Rakyat Cianjur, Kamis malam.
Pada sesi tanya jawab menjelang MotoGP Teruel tersebut, pernyataan Quartararo sudah mulai memainkan mental lawan-lawannya.
“Honestly, the pressure is not really on me” ????️ - @FabioQ20
Quartararo pitches the pressure onto the other riders! With 4 to go, the mind games have begun ????#AlcanizGP ???? pic.twitter.com/nx0ImwRHL5— MotoGP™???? (@MotoGP) October 22, 2020
"Saya tak merasa tertekan dan saat ini, saya merasa percaya diri dam saya rasa posisi kami sangat baik," pungkasnya.***
Artikel Rekomendasi