"Menyiapkan tempat cuci tangan dan masker. Membentuk satgas covid-19. Disiplin dalam menerapkan 5 M dan menyiapkan guru untuk pembelajaran" jelasnya.
Dia menyebut penerapan protokol kesehatan secara ketat harus menjadi perhatian khusus. Sebab jika hal itu lalai akan mengakibatkan hal yang fatal karena sokolah menjadi klaster baru Covid-19.
"Jika tidak disiplin dalam prokes, sekolah bisa menjadi klaster penyebaran virus," imbuhnya.
Karena itu, kata Iwan, jika Pemerintah Kabupaten (Pemkab), Cianjur sudah mengeluarkan kebijakan PTM dibuka lagi, maka pihaknya sangat mengapresiasi sekali. Apalagi menghadapi ujian kelulusan sekolah tingkat akhir.
Sementara itu, Ketua PGRI Cianjur, H Sukirman berharap Covid 19 mulai melandai dan PTM bisa diaktifkan kembali dengan tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan. “Ini harapan kami, apalagi saat ini menghadapi ujian kelulusan sekolah,” imbuhnya.***
Artikel Rekomendasi