JENDELA CIANJUR-----Bulan puasa merupakan momentum emas untuk orangtua. Orangtua bisa mengajarkan kepada anak tentang artinya bersyukur. Kondisi haus dan lapar yang mendera sepanjang hari bukan alasan untuk mengeluh.
Berpuasa artinya menahan diri. Anak harus bahagia dengan puasa. Tapi, anak harus bahagia dengan puasa. Anak menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh.
Orangtua maupun guru harus mengajarkan kepada anak tentang artinya menahan diri dan bersyukur. Anak harus bahagia dengan puasa. Profesor Emmons menuliskan hasil penelitiannya dalam buku berjudul Thanks! How the New Science Of Gratitude Can Make You Happier.
Didalamnya menjelaskan tentang bagaimana memaknai arti bersyukur menjadikan manusia bisa hidup lebih bahagia. Berikut yang harus dilakukan orang tua agar anak bisa berbahagia saat puasa:
1. Jelaskan kepada anak jika bersyukur, maka nikmatpun akan bertambah. Anak yang bahagia adalah anak yang selalu bersyukur dalam hidupnya. Tidak mengeluh karna lapar dan haus. Tidak mengeluh karena puasa.
Anak harus bahagia dengan puasa.
2. Orangtua maupun guru bisa menjelaskan kepada anak. Dengan berpuasa akan mencapai tingkat kebahagiaan yang sempurna.
3. Orangtua maupun guru bisa memberikan menjelaskan hikmah berpuasa. Hikmah yang akan menjadikan anak bahagia. Anak harus bahagia dengan puasa.
4. Ada berbagai hikmah dalam menjalankan ibadah puasa. Menajamkan pemahaman tentang nikmat Allah merupakan salah satu hikmah berpuasa. Bisa merasakan penderitaan orang fakir dan miskin merupakan hikmah puasa yang paling bisa dirasakan.***
Artikel Rekomendasi