Maka setiap ruangan hanya diisi maksimal 20 orang saja.
"Dan aktivitas pembelajaran tatap muka untuk sementara hanya dua pekan. Kami memberikan materi pembelajaran dari jam 7 hingga jam 11," kata Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 5, Kota Sukabumi, Asep Sukanta.
Langkah antisipasi penyebaran, kata Asep Sukanta, para pelajar yang mengikuti proses pembelajaran diwajibkan memakai masker.
"Masker harus dipakai sejak dari rumah hingga proses pembelajaran usai," katanya.
Selain itu, kata Asep Sukanta, seluruh pelajar harus mematuhi protokol kesehatan lainnya. Termasuk menjaga jarak saat berada di areal sekolah hingga ruangan kelas.
"Kamipun telah menyediakan tempat cuci tangan yang dilengkapi sabun, di hampir seluruh pintu masuk ruangan kelas," katanya.
Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan (KCD) Wilayah V, Jawa Barat, Nonon Winarni, mengatakan proses KBM Tatap Muka telah diberlakukan." Iya, sudah dimulai," katanya.
Hanya saja, kata Nonon Winarni, masih belum mengetahui jumlah sekolah yang memulai proses uji coba KBM Tatap Muka terbatas.
"Kami akan mengecek ya," katanya.
Sebelumnya, Nonon Winarni mengatakan telah mengundang 28 kepala sekolah untuk dimintai informasi kesiapan pembelajaran dimulai.
Artikel Rekomendasi