Virus Corona Disebut Dapat Bertahan di Udara Selama 8 Jam

PR CIANJUR - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan bahwa virus corona bisa menular lewat udara atau aerosol transmision.

Sebelumnya, WHO membantah klaim tersebut dan mengatakan bahwa virus corona atau Covid-19 itu hanya dapat menyebar dari orang terinfeksi ke orang lain melalui percikal cairan atau droplet yang keluar dari hidung atau mulut.

Biasanya droplet itu keluar ketika seseorang yang terinfeksi virus corona batuk, bersin atau berbicara tanpa mengenakan masker.

Temuan bahwa virus ini bisa menyebar lewat udara pertama kali disampaikan melalui jurnal Clinical Infectious Diseases yang disusun oleh 239 ilmuwan dari 32 negara.

Baca Juga: Pakai Masker Bisa Picu Jerawat, Berikut 5 Tips untuk Mencegahnya

Dikutip Pikiranrakyat-Cianjur.com dari RRI pada Sabtu, 11 Juli 2020, pimpinan teknis WHO, Benedetta Alleganzi pun mengatakan bahwa ada bukti lapangan yang menunjukkan potensi penyebaran airbone. Temuan ini pun menambah daftar cara penyebaran virus corona.

"Jadi, ini adalah bidang penelitian yang masih berkembang dan temuan yang ada, ada beberapa bukti yang muncul tapi itu tidak definitif," tutur Alleganzi.

Berdasarkan adanya temuan baru itu, Kepala Lembaga Biologi Molekuler, Eijkman Amin Subandrio mengatakan virus corona dapat bertahan hingga delapan jam di udara.

"Dia (virus) di udara bisa bertahan sampai delapan jam. Yang keluar dari mulut kita hidung kita adalah droplet, tapi ini sudah diketahui sejak lama bahwa droplet itu kalau keluar ukurannya besar," ujar Amin sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Cianjur.com dari RRI, Sabtu, 11 Juli 2020.

Baca Juga: Ruangan AC Diklaim Bisa Tingkatkan Penularan COVID-19, Begini Cara Pencegahannya

Kabar yang mengklaim bahwa virus corona dapat menyebar melalui udara sempat beredar sebagai informasi hoaks, namun sekarang, informasi hoaks tersebut sudah terbukti.