Network
PR CIANJUR - Beredar pesan di aplikasi WhatsApp yang mengklaim bahwa Indomaret akan memberikan 5.000 voucher gratis senilai Rp 2 juta kepada para pelanggannya dalam rangka merayakan ulang tahun ke-31.
Narasi dalam pesan berantai itu beredar luas sejak Kamis 2 Juli 2020. Adapun narasi lengkap dalam pesan tersebut:
“Indomaret memberikan 5000 voucher gratis senilai Rp 2 Juta untuk merayakan ulang tahun ke-31. Saya baru saja menerima voucher saya, https://0ne[dot]buzz/id-indomaret," demikian narasi tersebut.
Baca Juga: Terungkap, Kasus Pelecehan Seksual Pelanggan Starbucks Ternyata Ada Motif Asmara
Dikutip Pikiranrakyat-Cianjur.com dari situs Turn Back Hoax atau yang lebih dikenal dengan Mafindo, pada Jumat 3 Juni 2020, melaporkan bahwa kabar itu merupakan informasi hoaks.
Faktanya, melalui akun Instagram resminya, pihak Indomaret menyatakan bahwa tidak ada rencana memberikan voucher gratis tersebut.
“Indomaret tidak memberikan 5.000 voucher gratis senilai Rp 2 Juta untuk merayakan ulang tahun ke-31,” tulis akun @indomaret.
Lihat postingan ini di Instagram
Pihak Indomaret juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya terhadap informasi yang belum diketahui kebenarannya, dan tidak menyebarkan lagi informasi hoaks tersebut.
Baca Juga: Jumlah Pesepeda Meningkat, Ini Tips Aman Bersepeda Saat New Normal bagi Pemula
Semua informasi terkait promo ataupun pemberian hadiah kepada pelanggan, pihak Indomaret hanya menyampaikan melalui situs resminya di www.indomaret.co.id.
Selain melalui situs resmi tersebut, pihak Indomaret juga akan menyampaikan melalui akun media sosial resmi Indomaret.
Sementara itu, dilansir dari situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), ternyata narasi senada sempat beredar pada 2019.
Namun, narasi yang beredar pada tahun sebelumnya menyebut pembagian voucher gratis itu dalam rangka perayaan ulang tahun Indomaret ke-30.
Baca Juga: Tuai Kritik, Pemprov Jakarta Diminta Beri Solusi Pengganti Kantong Plastik
Melihat kondisi sekarang, yang mana informasi hoaks masih beredar luas di media sosial, maka masyarakat harus tetap waspada.
Pasalnya, tindak kejahatan siber mungkin saja terjadi melalui pesan berantai yang disertai dengan sebuah tautan.
Bisa saja tautan tersebut menjadi celah bagi para peretas agar bisa mengakses informasi atau data dari seseorang.
Jika tautan tersebut menampilkan situs yang mencurigakan, lebih baik Anda tidak melanjutkannya dan keluar dari situs tersebut.***
Artikel Rekomendasi