Cek Fakta: Rusia Dikabarkan Telah Produksi Massal Vaksin Virus Corona dengan Harga Rp 35.000

- 17 Agustus 2020, 19:03 WIB
Ilustrasi vaksin virus corona.
Ilustrasi vaksin virus corona. /PEXELS/Chokniti Khongchum

PR CIANJUR - Para ilmuwan di seluruh dunia kini tengah melakukan penelitian untuk menciptakan vaksin virus corona.

Terkait hal itu, beberapa hari ke belakang tersiar kabar bahwa negara Rusia telah berhasil menemukan vaksin virus corona dan telah memproduksi massal vaksin tersebut.

Kabar yang beredar melalui pesan berantai di aplikasi percakapan WhatsApp itu, menyebutkan bahwa Rusia menjual vaksin virus corona dengan harga Rp 35.000 per satuannya.

Baca Juga: Ini Harapan Para Pahlawan Olahraga di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

Dikutip Pikiranrakyat-Cianjur.com dari akun instagram resmi Jabar Saber Hoaks pada Senin, 17 Agustus 2020, narasi yang disebutkan oleh sumber klaim merupakan informasi hoaks.

Sebelumnya, informasi hoaks itu beredar dengan narasi sebagai berikut.

"Luar Biasa!!! Breaking News!!! Akhirnya Rusia pemenang pembuat vaksin Covid-19 pertama di dunia sudah final dan diproduksi massal dijual ke negara pemesan dengan harga hanya Rp 35.000 per satuan...cukup menahan serangan Covid-19...Bravo Rusia," demikian pesan yang ditulis dalam pesan berantai itu.

Tangkapan layar informasi hoaks melalui pesan berantai di aplikasi WhatsApp yang mengklaim bahwa Rusia telah memproduksi massal vaksin virus corona.
Tangkapan layar informasi hoaks melalui pesan berantai di aplikasi WhatsApp yang mengklaim bahwa Rusia telah memproduksi massal vaksin virus corona. Instagram.com/@jabarsaberhoaks
Faktanya, melansir dari laman precisionvaccinations.com, Pusat Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Nasional Gamaleya yang berbasis di Moskow, Rusia memang tengah mengembangkan vaksin penangkal Covid-19 bernama Sputnik V.

Baca Juga: Cek Fakta: WhatsApp Dikabarkan Bagi-bagi Kuota Gratis 35 GB dalam Rangka HUT ke-11

Tetapi, Laman Live Science melaporkan pada 11 Agustus 2020, uji coba klinis fase awal vaksin Sputnik-V yang dilakukan pada pertengahan Juni 2020 itu, belum ada rilis data resmi

Karena, idealnya uji coba fase 1 dan 2 harus melibatkan beberapa ratus sukarelawan untuk menguji apakah suatu vaksin dapat memicu respon imun tanpa adanya efek samping jangka pendek yang berbahaya.

Uji coba awal ini hanya memberikan petunjuk tentang seberapa baik vaksin bekerja.

Sedangkan uji coba klinis fase ketiga adalah tahap akhir pengujian dengan melibatkan ribuan hingga puluhan ribu sukarelawan agar vaksin dapat direkomendasikan mampu mencegah infeksi Covid-19.

Bahkan, para ilmuwan di negara lain telah menyampaikan rasa keprihatinan atas kecepatan pengembangan vaksin buatan Rusia itu.

Baca Juga: Fakta atau Hoaks: Benarkah Logo HUT RI ke-75 Ada Lambang Salib?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendesak Rusia untuk mengikuti pedoman yang ditetapkan dan melakukan semua tahapan yang diperlukan untuk mengembangkan vaksin yang aman.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Rusia menyatakan, bahwa vaksin tersebut baru akan memasuki tahap peredaran publik pada awal Januari 2021.

Dari semua keterangan di atas, Rusia memang tengah mengembangkan vaksin penangkal virus corona. Namun, klaim yang menyebutkan bahwa Rusia telah memproduksi massal dan menjualnya dengan harga Rp 35.000 adalah salah.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Jabar Saber Hoaks


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x