Aktivitas UMKM Mulai Menggeliat Menurut Survei BRI, Berpengaruh pada Penyaluran Kredit

11 November 2020, 14:21 WIB
Ilustrasi UMKM. /Dara.co.id/

PR CIANJUR - Aktivitas usaha mikro dan kecil menengah mulai menggeliat di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.

Hal tersebut dirasakan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang menyebut adanya dampak positif.

Dalam acara Konferensi Pers Kinerja Keuangan Kuartal III 2020 yang digelar secara virtual pada Rabu, 11 November 2020, Direktur Utama BRI, Sunarso menyampaikan hal tersebut.

Baca Juga: Sudah Terapkan Fitur Keyless, Tipe Tertinggi All New Honda Scoopy Dijual Rp20 Jutaan

Berdasarkan hasil survei BRI Micro & SME Index (BMSI), Sunarso mengatakan aktivitas pelaku UMKM mulai menggeliat.

BMSI merupakan indeks yang menilai pelaku usaha mikro dan kecil menengah (UMKM) atas aktivitas bisnisnya.

"Apabila dibandingkan dengan Kuartal II 2020, kondisi saat ini sudah memasuki masa pemulihan," ungkap Sunarso.

Menggeliatnya aktivitas UMKM tersebut berdampak positif terhadap kinerja BRI hingga akhir kuartal III 2020.

Baca Juga: Tolong Jangan Anggap Hanya Ubah Tampilan, All New Honda Scoopy Punya Banyak Fitur Baru

Di tengah pandemi yang masih terjadi dan upaya-upaya penyelamatan UMKM serta implementasi Pemulihan Ekonomi Nasional, seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com pada artikel "Hasil Survei BRI: Aktivitas UMKM Mulai Menggeliat, Penyaluran Kredit Tumbuh 4,86 Persen".

Hingga akhir September 2020, BRI masih mampu mencatat pertumbuhan kredit dan simpanan yang positif, serta lebih baik dari industri perbankan nasional.

Hingga akhir kuartal III 2020, secara konsolidasian Bank BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp 935,35 triliun, atau tumbuh sebesar 4,86 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 891,97 triliun.

Angka itu lebih tinggi daripada pertumbuhan kredit industri sebesar 0,12 persen (data OJK September 2020).

Baca Juga: 10.107 Tim Ambil Bagian dalam Kompetisi Free Fire Piala Pelajar yang Digelar PB Esports

Komposisi kredit UMKM BRI dibanding total kredit BRI pun tumbuh secara signifikan dari 78,10 persen di kuartal III 2019 menjadi 80,65 persen pada kuartal III 2020.

Ini merupakan pencapaian dari perseroan, di mana untuk pertama kalinya BRI mampu mencapai porsi kredit UMKM sebesar 80 persen.

“Pencapaian ini kita targetkan tercapai di tahun 2022 dan BRI mampu menjawab tantangan tersebut lebih cepat,” ujar Sunarso.

BRI juga telah melakukan restrukturisasi pinjaman secara masif dengan tujuan untuk membantu agar UMKM tetap bertahan.

Baca Juga: Menjelang Hari Pahlawan Nasional, Sikap Generasi Muda Terhadap Perjuangan Pahlawan Disinggung Mensos

Hingga 30 September 2020 BRI telah melakukan restrukturisasi pinjaman senilai Rp 193,7 triliun kepada 2,95 juta debitur.

“Gencarnya restrukturisasi yang dibarengi dengan penyaluran kredit yang sehat dan selektif mampu membuat NPL BRI terjaga di angka 3,12 persen dengan NPL Coverage 203,47 persen pada akhir September 2020. NPL BRI tercatat dibawah NPL industri perbankan pada September 2020 sebesar 3,15 persen,” ucap Sunarso.***(Rio Rizky Pangestu/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler