PR CIANJUR - Di tengah pandemi corona, harga kebutuhan di sejumlah pasar kembali naik.
Salah satu komoditas yang menjadi favorit sebagian masyarakat di Indonesia yakni jengkol, harganya terus melambung tinggi.
Hal tersebut disebabkan karena minimnya stok jengkol dari tingkat distributor, sedangkan permintaan dari konsumen masih tinggi, sehingga harga jengkol terus melambung hingga mencapai Rp 60.000 per kilogram.
Baca Juga: Bantu Para Pelaku UKM, Presiden Jokowi Berikan Bantuan Modal Kerja di Istana Merdeka
Salah satu pasar yang menjual jengkol dengan harga fantastis ini yakni di pasar tradisional Cianjur, Jawa Barat.
Dikutip Pikiranrakyat-Cianjur.com dari Antara, salah satu pedagang jengkol di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, Rahmat mengatakan bahwa sejak satu bulan terakhir harga jengkol sudah merangkak naik dan pekan ini melambung dari harga normal Rp 20.000 per kilogram.
"Bahkan, sempat naik menjadi Rp 32.000 pada pekan pertama bulan Juli dan melambung hingga Rp 60.000 per kilogram pada pekan ini," kata Rahmat.
Lebih lanjut, Rahmat menjelaskan bahwa mahalnya harga jengkol di tingkat distributor membuat para pedagang di sejumlah pasar terpaksa harus menaikkan harga.
Baca Juga: Mimpi Warga Cianjur Selatan Akan Terwujud, Pemkab Cianjur Sepakati Pemekaran Daerah Otonomi Baru
Harga jengkol kini melebihi harga daging ayam yang hanya dijual Rp 35.000 per kilogram. Mahalnya harga tersebut diduga akibat minimnya stok ditingkat agen atau distributor.
Artikel Rekomendasi