Nino bukannya sadar, tapi ia malah terus memojokkan Aldebaran. Skak Mat! Andin pun berbalik geram dengan mempertanyakan keberadaan Nino dimana saat Reyna masih dalam kandungan, saat Reyna lahir dan tumbuh besar hingga sekarang.
Mendengar perkataan Andin, Nino terdiam membisu. Ia bingung harus menjawab apa.
Andin mengatakan ke Nino memang harus diberi pelajaran. Karena tak punya hal mengambil Reyna. Andin minta Nino berkaca selama ini yang tak menganggap Reyna siapa.
Andin murka dan sangat marah ke Nino. Setelahnya, ia berjalan tergopoh-gopoh karena kesakitan. Perut Andin kontraksi. Tekanan darah Andin naik lagi.
Andin, terus menahan sakit. Aldebaran panik, dengan sigap ia segera membawa Andin ke rumah sakit.
Di perjalanan pulang, Nino mulai merasa bersalah. Diam-diam, ia mulai memikirkan Andin dan khawatir dengan kandungan Andin.
Di rumahnya, Nino pun disalahkan oleh kedua orang tuanya agar tak mengganggu Andin dan Reyna. Nino diperingatkan keras oleh Papa Candra agar fokus ke Keisha.
Andin jadi parno. Ia dan Aldebaran sepakat untuk menjaga Reyna dengan ketat. Agar, Nino tak berani mendekat.
Artikel Rekomendasi