BANG RHOMA IRAMA Bilang Jangan Begadang! Kurang Tidur Ternyata Bisa Sebabkan Kematian, Berikut Faktanya

3 Juni 2022, 18:40 WIB
Ilustrasi begadang dan kurang tidur yang berefek buruk bagi kesehatan, bahkan hingga kematian. /Pexels/Andrea

 

JENDELA CIANJUR - "Kalau terlalu banyak begadang, muka pucat karena darah berkurang. Bila sering kena angin malam, segala penyakit akan mudah datang."

Penggalan lirik dari Lagu Begadang yang diciptakan Haji Rhoma Irama di atas, setidaknya bisa jadi acuan agar kita tidak sering melakukan aktivitas begadang.

Betul, jika penyakit akan mudah datang, seperti yang dikatakan oleh Bang Rhoma. Pasalnya, jika seseorang kurang tidur, maka akan berpengaruh kepada kesehatan tubuh.

Para ahli bahkan menyarankan agar seseorang mencukupi kebutuhan waktu tidurnya dengan tepat.

Kurang tidur dari 8 jam menyebabkan seseorang mendapatkan gangguan kesehatan mental seperti memicu stres.

Baca Juga: Tiga Gaya Hidup Orang Jepang Ini Patut Ditiru: Penderita Kanker Rendah dan Tingkat Kelangsungan Hidup Tinggi

Melansir dari Food NDTV, pada tingkatan yang parah, kurang tidur sangat berbahaya. Hal ini bisa menyebabkan sejumlah gangguan kesehatan, bahkan menyebabkan kematian.

Kurang tidur yang bisa menyebabkan kematian diakibatkan gagalnya fungsi organ vital seperti jantung hingga ginjal yang tanpa disadari mengintai seseorang yang sering mengalami gangguan tidur.

Berdasarakan sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of American Heart Associatio, kurang tidur dari enam jam dua kali rentan menghadapi risiko kematian pada orang dengan sindrom metabolik.

Baca Juga: 7 Cara Mudah Mencegah Asam Urat Ala dr Saddam Ismail, No 6 Seringkali Diabaikan

Penelitian lebih lanjut mengungkapkan, orang dengan sindrom metabolik yang tidur lebih dari enam jam sekitar 1,49 kali lebih mungkin meninggal akibat stroke. Sebaliknya, mereka yang tidak bisa tidur enam jam sekitar 2,1 kali lebih mungkin meninggal karena penyakit jantung atau stroke.

"Jika Anda memiliki beberapa faktor risiko penyakit jantung, jaga tidur Anda dan konsultasikan dengan dokter jika Anda kurang tidur adalah penting jika Anda ingin menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung atau stroke," kata Asisten Profesor di University of Pennsylvania, Julio Fernandez-Mendoza.

Sebagai bagian dari penelitian, para peneliti memilih 1.344 orang dewasa dengan usia rata-rata 49 tahun, 42 persen pria yang diharuskan untuk menghabiskan satu malam di laboratorium tidur.

Baca Juga: Test Kepribadian : Pilihlah Gambar di Bawah ini Agar Tentukan Karaktermu Agresif atau Tidak!

Baca Juga: Cek Yuk! Kamu Termasuk Orang Pintar dengan IQ Tinggi Jika Tanda-tandanya Seperti Ini

Berdasarkan hasil tim menyimpulkan, 39,2 persen dari peserta memiliki setidaknya tiga faktor risiko-indeks massa tubuh (BMI) lebih tinggi dari 30 dan peningkatan kolesterol total, tekanan darah, gula darah puasa dan kadar trigliserida.

Selama rata-rata tindak lanjut 16,6 tahun, 22 persen dari peserta meninggal.

"Percobaan klinis di masa depan diperlukan untuk menentukan apakah memperpanjang tidur, dalam kombinasi dengan menurunkan tekanan darah dan glukosa, meningkatkan prognosis orang dengan sindrom metabolik," papar Fernandez-Mendoza mengenai pentingnya penelitian di masa depan di daerah tersebut.***

Editor: R Wisnu Saputra

Sumber: Food NDTV

Tags

Terkini

Terpopuler