Network
JENDELA CIANJUR - Overthinking atau kebiasaan memikirkan sesuatu secara berlebihan terkadang dapat mengganggu kualitas hidup dan kesehatan mental kamu.
Bahkan, perasaan tersebut bisa mengganggu kebahagiaan dan rasa aman, sehingga berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Tes IQ : Buktikan Kecerdasan Anda, Selesaikan Tantangan Ini dalam Waktu 5 Detik!
"Apa jadinya jika ada seseorang yang dalam hidupnya selalu diliputi rasa curiga sampai berlebihan, itu menandakan ada yang salah pada dirinya. Tentu hal ini akan membuat diri sendiri dan orang yang dicurigai merasa tidak nyaman," jelas Dosen Fakultas Psikologi Universitas Bhayangkara Wahyu Aulizalsini A, M.Psi, Psikolog, dikutip dari Antara, Kamis 25 Agustus 2022.
Menurut Wahyu, setidaknya ada empat faktor yang membuat seseorang terbawa dalam prasangka dan ketakutan yakni, pengalaman yang menetap, pengalaman yang dirasakan, bujukan sosial, dan keadaan psikologis.
"Apa jadinya jika ada seseorang yang dalam hidupnya selalu diliputi rasa curiga sampai berlebihan, itu menandakan ada yang salah pada dirinya. Tentu hal ini akan membuat diri sendiri dan orang yang dicurigai merasa tidak nyaman," jelas Dosen Fakultas Psikologi Universitas Bhayangkara Wahyu Aulizalsini A, M.Psi, Psikolog, dikutip dari Antara, Kamis 25 Agustus 2022.
Menurut Wahyu, setidaknya ada empat faktor yang membuat seseorang terbawa dalam prasangka dan ketakutan yakni, pengalaman yang menetap, pengalaman yang dirasakan, bujukan sosial, dan keadaan psikologis.
Baca Juga: Mau Turunkan Diabetes, Ini Cara Yang Murah juga Mudah, Bisa Anda Lakukan Kapan Saja!
Selain itu, sambung dia, terdapat sejumlah dampak dari prasangka buruk. Pertama adalah hati selalu larut pada perasaan cemas, gelisah dan tak tenang.
"Terlalu larut pada prasangka buruk akan membuatmu larut pada rasa cemas, gelisah dan tak tenang. Karena memelihara emosi negatif dalam diri juga akan membuat aura jiwamu menjadi negatif," tutur Wahyu.
Dampak selanjutnya, masih kata Wahyu, adalah membuat permusuhan dan jiwa yang merasa kesepian.
Selain itu, sambung dia, terdapat sejumlah dampak dari prasangka buruk. Pertama adalah hati selalu larut pada perasaan cemas, gelisah dan tak tenang.
"Terlalu larut pada prasangka buruk akan membuatmu larut pada rasa cemas, gelisah dan tak tenang. Karena memelihara emosi negatif dalam diri juga akan membuat aura jiwamu menjadi negatif," tutur Wahyu.
Dampak selanjutnya, masih kata Wahyu, adalah membuat permusuhan dan jiwa yang merasa kesepian.
Baca Juga: Kenala dengan BGSi, Yuk! Program Ini Bikin Masyarakat Indonesia Bisa Deteksi Penyakit Lebih Awal
Adapun sejumlah cara untuk mengatasi overthinking atau prasangka buruk dan ketakutan. Pertama, adalah mencoba untuk berpikir positif sambil mencerna dan menggali kembali informasi.
"Dengan berpikir positif, kita hanya akan melihat kebaikan dari orang lain sehingga prasangka-prasangka tidak menyenangkan itu pelan-pelan akan hilang," kata Wahyu.
Kemudian, memperbanyak kegiatan bermanfaat untuk menekan pikiran negatif. Caranya, bisa melalui bersenang-senang dengan diri sendiri (me time), menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman, hingga mengikuti kegiatan sosial yang dapat menjernihkan pikiran dari prasangka-prasangka tidak menyenangkan.
Adapun sejumlah cara untuk mengatasi overthinking atau prasangka buruk dan ketakutan. Pertama, adalah mencoba untuk berpikir positif sambil mencerna dan menggali kembali informasi.
"Dengan berpikir positif, kita hanya akan melihat kebaikan dari orang lain sehingga prasangka-prasangka tidak menyenangkan itu pelan-pelan akan hilang," kata Wahyu.
Kemudian, memperbanyak kegiatan bermanfaat untuk menekan pikiran negatif. Caranya, bisa melalui bersenang-senang dengan diri sendiri (me time), menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman, hingga mengikuti kegiatan sosial yang dapat menjernihkan pikiran dari prasangka-prasangka tidak menyenangkan.
Baca Juga: BANGGA! Perhiasan Asal Bandung Eksis di Fashion Show “Bedtime Story” Didi Budiardjo
Selanjutnya adalah memperluas pergaulan. Menurut Wahyu, cara ini dapat diterapkan agar individu bisa memiliki pandangan dan wawasan luas mengenai apa yang sedang dirasakan.
"Dengan memiliki banyak teman dan sudut pandang kita bisa menyortir prasangka apa yang bisa dipikirkan lebih jauh dan mana yang perlu dihentikan. Saat kita memiliki banyak teman tentunya rasa toleransi terhadap perbedaan akan muncul dalam diri kita, dalam hal ini kita juga bisa meminta saran terbaik. Itulah kenapa memperluas pergaulan bisa menekan prasangka buruk yang dirasakan," pungkasnya.***
Selanjutnya adalah memperluas pergaulan. Menurut Wahyu, cara ini dapat diterapkan agar individu bisa memiliki pandangan dan wawasan luas mengenai apa yang sedang dirasakan.
"Dengan memiliki banyak teman dan sudut pandang kita bisa menyortir prasangka apa yang bisa dipikirkan lebih jauh dan mana yang perlu dihentikan. Saat kita memiliki banyak teman tentunya rasa toleransi terhadap perbedaan akan muncul dalam diri kita, dalam hal ini kita juga bisa meminta saran terbaik. Itulah kenapa memperluas pergaulan bisa menekan prasangka buruk yang dirasakan," pungkasnya.***
Artikel Rekomendasi