Ilmuwan Israel Temukan Cara Baru Obati Sel Kanker, Seperti Menggunakan Gunting Kecil Pemotong DNA

23 November 2020, 18:25 WIB
ILUSTRASI Kanker. /ARIF HIDAYAH/PR

PR CIANJUR – Ilmuwan Israel menyatakan telah menemukan pengobatan kanker cara baru seperti menggunakan gunting kecil dalam melawan sel kanker. Hal ini disitat Pikiran Rakyat Cianjur dari nypost.com.

Ilmuwan Israel mengatakan mereka telah membuat suatu cara pengobatan kanker pada tikus yang sangat tepat.

Itu seperti menggunakan “gunting kecil” untuk menargetkan sel kanker, menurut sebuah laporan.

Baca Juga: PON XXI Tahun 2024 Diselenggarakan di Dua Provinsi, Menpora: Ini Sejarah

“Ini adalah penelitian pertama di dunia untuk membuktikan bahwa sistem pengeditan genom CRISPR yang bekerja dengan menggunting DNA dapat secara efektif digunakan untuk mengobati kanker pada seekor hewan,” kata Professor Dan Peer. Seorang ahli kanker dari Universitas Tel Aviv seperti dilansir oleh Times of Israel.

Penelitian Peer dipublikasikan minggu lalu di jurnal Science Advances.

“Tidak ada efek samping, dan kami percaya bahwa sebuah sel kanker yang diobati menggunakan cara ini tidak akan pernah aktif kembali,” kata Peer lebih lanjut.

“Teknologi ini bisa memperpanjang harapan hidup pasien dan kami berharap, suatu saat, menyembuhkan penyakitnya,” uca Peer.

Baca Juga: Informasi Prakiraan Cuaca Nasional Sepekan ke Depan, Waspadai Hujan Disertai Petir dan Angin Lebat

Peer mengatakan dia berharap metode ini suatu hari nanti akan menggantikan pengobatan kanker dengan cara kemoterapi.

“Jika kita bisa menggunakan teknologi ini, maka dengan tiga cara pengobatan kita bisa menghancurkan sebuah tumor,” ucap Peer lebih lanjut.

“Teknologi ini secara fisik dapat memotong DNA dalam sel kanker, dan tentunya sel kanker tidak akan bertahan hidup,” ujar Peer.

Penelitian ini menggunakan teknologi pengeditan genom menggunakan nanopartikel lipid yang ditargetkan untuk terapi kanker.

Para Ilmuwan menggunakan teknik ini pada ratusan tikus dan Peer mengatakan bahwa metode ini dapat secara potensial digunakan pada manusia dalam dua tahun.

Baca Juga: Pasien Sembuh dari Covid-19 Berjumlah 418.188 Orang, Masyarakat Harus Tetap Waspada

Penelitian ini berfokus pada dua tipe kanker, glioblastoma, suatu tipe kanker agresif yang dapat terjadi di otak atau sumsum tulang belakang, dan kanker ovarium metastatik.

Para peneliti menemukan bahwa tikus dengan kanker yang menerima pengobatan memiliki harapan hidup dua kali lipat dari kelompok kontrol.

Mereka rata-rata bisa bertahan 30 persen lebih tinggi harapan hidupnya, tulis laporan dalam berita itu.

“Teknologi ini perlu dikembangkan lebih lanjut, namun tujuan kami adalah membuktikan bahwa sel kanker dapat terbunuh dengan cara ini,” tutur Peer. ***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: NY Post

Tags

Terkini

Terpopuler