Presiden Rusia Vladimir Putin Mulai Perintahkan Bombardir Ibukota Ukraina

24 Februari 2022, 13:13 WIB
Kota Kharkiv telah mengalami pengeboman hebat, dengan pasukan Rusia sekarang dilaporkan terus mendekat./ /dailystar.co.uk

JENDELA CIANJUR - Ancaman Presiden Rusia Vladimir Putin kepada Ukraina tak main-main. Putin langsung memerintahkan pasukan militernya menyerang Ukraina Timur.

Serangan itu terjadi hanya beberapa saat setelah Putin berpidato khusus melalui televisi pemerintah Rusia. Berdasarkan laporan dari Reuters, serangan militer ini  menjadi awal perang setelah gagalnya tuntutan Rusia agar Ukraina tak menjadi bagian NATO.

Serangan itu ditujukan ke ibu kota Ukraina, Kyiv, Kamis 24 Februari 2022 sebelum fajar waktu setempat.

Baca Juga: UE : Rusia Akan Terima Sanksi Atas Pengakuan Kemerdekaan 2 Wilayah Ukraina

Beberapa kali tembakan terdengar di dekat bandara utama ibu kota. Ledakan juga mengguncang kota Donetsk, salah satu wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan Rusia telah meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina dan menargetkan kota-kota dengan serangan senjata. 

“Putin baru saja meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina. Kota-kota Ukraina yang damai sedang diserang,” tulis Kuleba dalam cuitan di Twitter, Kamis 24 Februari 2022.

Hubungan Rusia dan Ukraina semakin memanas sejak awal pekan ini. Terlebih setelah Putin mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai negara merdeka dan berdaulat.

Baca Juga: Khawatir Perang Rusia - Ukraina Pecah, Ini Permintaan Lithuania Kepada Amerika Serikat

Bahkan Putin menerbitkan Dekrit pada Senin 21 Februari 2022 yang berisi pengakuan kedaulatan atas "Republik Rakyat Luhansk (LPR)" dan "Republik Rakyat Donetsk (DPR)" - dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina- sebagai negara merdeka dan berdaulat. Pengakuan ini dianggap menyalahi hukum internasional.

 

Tak hanya itu, Putin juga memerintahkan Kementerian Pertahanan Rusia untuk mengirim pasukan ke dua wilayah timur Ukraina yang memisahkan diri tersebut. Kremlin menyebut pengerahan pasukan Rusia untuk "menjaga perdamaian" di Ukraina timur.

Akibat pengumuman Putin itu, akhirnya mengundang kecaman internasional. Sampai-sampai Presiden Joe Biden langsung memerintahkan penghentian aktivitas bisnis Amerika di wilayah yang memisahkan diri tersebut. Prancis dan Jerman juga setuju dengan pemberian sanksi tersebut. ***

Editor: Prasetyo

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler