Rusia Veto Resolusi DK PBB Terkait Invasi Ukraina, China Abstain

26 Februari 2022, 06:10 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping. /Sputnik/Aleksey Druzhinin/Kremlin via Reuters/

JENDELA CIANJUR - Rusia memveto resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang akan menyelesaikan serangan Rusia ke Ukraina, sementara itu China abstain.

Abstainnya China dinilai negara-negara barat sebuah kemenangan karena menunjukkan isolasi internasional Rusia.

Uni Emirat Arab dan India juga abstain dari pemungutan suara pada naskah yang dirancang AS. Sisa 11 anggota dewan memberikan suara mendukung.

Baca Juga: Rusia - Ukraina Jajaki Gencatan Sejata, Masih Diskusikan Waktu dan Tempat Pertemuan

Rancangan resolusi sekarang diharapkan akan diambil oleh Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 orang.

Langkah Rusia memveto resulusi keamanan DK PBB sudah diramalkan sebelumnya. 

Sekretaris Jenderal Amnesty Internasional, Agnes Callamard, mengatakan bahwa Rusia “kemungkinan besar akan memveto resolusi apa pun” pada pertemuan DK PBB.

Baca Juga: Rusia Kian Dekati Jantung Kota Kiev Ukraina, Gedung Putih : Kiev Jatuh, Sangat Mungkin

“Jika DK PBB lumpuh, terserah seluruh anggota untuk melangkah,” katanya.

Dia menyerukan Majelis Umum PBB untuk mengadopsi resolusi mengecam "serangan melanggar hukum" Rusia dan "menyerukan untuk mengakhiri semua pelanggaran hukum humaniter dan hak asasi manusia".

“Nyawa, keselamatan, dan kesejahteraan jutaan warga sipil dipertaruhkan,” tambahnya, meskipun resolusi DK PBB tidak akan mengikat.

 

Baca Juga: Ketum PAN Zulkifli Hasan Setuju Penundaan Pemilu 2024 yang Digagas Cak Imin, Alasannya Ada 5 Point!

Sementara itu, Utusan Amerika Serikat (AS) untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, menuduh Rusia mengancam sistem internasional dengan invasinya ke Ukraina.

“Serangan terbaru Rusia terhadap prinsip-prinsip kami yang paling mendasar sangat berani, sangat berani sehingga mengancam sistem internasional kami seperti yang kita ketahui. Kami memiliki kewajiban serius untuk tidak berpaling,” katanya kepada DK PBB.

Menggemakan komentar Biden dari awal pekan ini, Thomas-Greenfield mengatakan Rusia terlibat dalam “perang pilihan” di Ukraina.

“Rusia memilih untuk menimbulkan penderitaan yang tak terhitung pada rakyat Ukraina dan warganya sendiri,” katanya. “Rusia memilih untuk melanggar kedaulatan Ukraina, melanggar hukum internasional, melanggar Piagam PBB.”***

Editor: AR Rachmawati

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler