Ribuan Warga Palestina Unjuk Rasa Kecam Serangan Israel di Masjid Al Aqsa

24 April 2022, 09:25 WIB
Ilustrasi, Ribuan warga Palestina berunjuk rasa dan mengecam serangan tentara Israel ke Masjid Al Aqsa. //Reuters/Ammar Awad

JENDELA CIANJUR - Ribuan warga Palestina turun ke jalan untuk mengikuti unjuk rasa yang diserukan oleh gerakan Hamas.

Unjuk rasa dilakukan untuk menunjukkan solidaritas dalam menghadapi serangan Israel yang terus berlanjut di Yerusalem, termasuk menguasai Masjid Al Aqsa.

Baca Juga: Pesawat Tempur Israel Bombardir Jalur Gaza Ketika Ketegangan Semakin Meningkat di Masjid Al Aqsa

Seperti diketahui, Masjid Al Aqsa menjadi lokasi ketegangan imbas dari serangan Israel yang telah terjdi sejak awal Ramadan.

Pada demonstrasi di kamp pengungsi Jabalia, di Jalur Gaza utara, pengunjuk rasa memegang spanduk yang menyatakan kekuasaan Palestina atas Masjid Al Aqsa dan meneriakkan slogan-slogan yang menyesalkan serangan Israel terhadap jamaah di sana.

Suhail al-Hindi, seorang anggota biro politik Hamas, mengatakan ribuan orang dari Gaza yang bergabung dalam unjuk rasa itu melakukannya untuk mengirim pesan kepada orang-orang di Yerusalem yang diduduki dan di halaman Masjid Al Aqsa.

“Kami berada di pihak Anda,” kata al-Hindi dalam sebuah pidato, mengutip dari Al Jazeera, Minggu 24 April 2022.

Baca Juga: Penyerangan Tentara Israel ke Masjid Al Aqsa Dikecam IKADI, Ajak Umat Islam Indonesia Gelar Qunut Nazilah

al-Hindi bahkan meminta agar warga Palestina di Yerusalem untuk berkumpul bersama dan mempertahankan masjid bersejarah tersebut dari zionis Israel.

“Persatuan Palestina yang diwakili di Yerusalem, Tepi Barat, dan wilayah pendudukan 1948, memberi tahu pendudukan Israel bahwa orang-orang Palestina bersatu dalam perlawanan dan berjuang dengan semua yang mereka miliki,” katanya.

Gelombang kekerasan di Israel dan wilayah Palestina yang diduduki selama sebulan terakhir telah menimbulkan kekhawatiran akan kembali ke konflik yang lebih luas yang serupa dengan serangan 11 hari Israel di Gaza pada Mei lalu. Di mana lebih dari 250 warga Palestina di Gaza dan 13 orang Israel ikut tewas.

Israel melakukan serangan udara di berbagai wilayah Jalur Gaza dua kali pekan lalu dengan menggunakan jet tempur.

Bahkan awal pekan ini, roket ditembakkan dari Gaza ke Israel. Sementara, Palestina membalas dengan empat roket yang diluncurkan dari Gaza namun dicegat oleh sistem pertahanan udara.

Baca Juga: Israel Serang Jemaah Shalat Subuh di Masjid Al Aqsa, Fadli Zon: Seharusnya PBB Tak Lepas Tangan

Tembakan roket telah meningkatkan harapan di antara penduduk Gaza tentang kemungkinan serangan besar-besaran Israel terhadap Jalur Gaza, serupa dengan tahun lalu.

Islam Abu Nada, seorang pengunjuk rasa mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dia memperkirakan perang akan pecah setelah serangan roket pekan lalu.

“Berdasarkan apa yang terjadi di Masjid Al Aqsa, kami berharap perlawanan akan merespons,” kata warga Jabalia saat protes.

Meskipun serangan ke Al Aqsa telah menyebabkan ketegangan, tampaknya tidak ada yang tertarik pada perang, kata Abu Nada.

“Tidak ada yang menginginkan perang,” katanya.

“Israel menargetkan warga sipil dan tidak membedakan antara anak-anak, wanita atau orang tua. Kami takut anak=anak kamii terlibat perang," katanya.

Menuntut agar serangan ke Al-Aqsa “segera dihentikan”, serta “provokasi” lainnya oleh Israel selama bulan suci Ramadhan, Abu Nada mengatakan masih harus dilihat apa yang akan terjadi selanjutnya.

Baca Juga: Tentara Israel Serang Jemaah Masjid Al Aqsa, Perdana Menteri Malaysia Keluarkan Kutukan

"Kami akan melihat apa yang terjadi," katanya.

Sambil memegang bendera Hamas dalam unjuk rasa, Khalil Taim mengatakan orang-orang Palestina membela Masjid Al Aqsa karena merupakan “[arah] pertama kiblat” umat Islam untuk berdoa.

“Adalah normal bagi perlawanan untuk menanggapi pelanggaran Israel yang terjadi di Yerusalem,” kata Taim kepada Al Jazeera.

“Kami berada dalam pertempuran pembebasan, dan kami tidak memiliki andil (di dalamnya) jika eskalasi meletus,” katanya.

"Gaza sudah terbiasa."

Sementara itu, remaja Malak Al-Masry, dari Beit Hanoun, mengatakan betapa dia takut akan suara jet tempur Israel dan pemboman mereka baru-baru ini.

“Saya langsung berpikir bahwa perang telah meletus,” kata remaja berusia 17 tahun itu tentang pengeboman baru-baru ini.

Baca Juga: Israel Serang Warga Palestina di Yerusalem, Presiden Rusian Putin Langsung Kontak Mahmoud Abbas

“Skenario kehancuran, ketakutan, dan orang-orang yang kehilangan orang yang mereka cintai mengalir ke dalam pikiran saya,” katanya, seraya menambahkan bahwa dia berharap adegan seperti itu tidak terjadi lagi.

Di Gaza, kata Malak, orang-orang hidup dalam ketakutan akan perang yang menghancurkan, dan mereka juga marah dengan apa yang terjadi di Al Aqsa.

“Kami berada di Gaza, (terjebak) di antara dua kebakaran,” katanya.***

Editor: Prasetyo

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler