Tiongkok akan Hadapi Intimidasi AS di Laut China Selatan, Peringatan dari Presiden Xi Jinping

26 Oktober 2020, 17:26 WIB
Xi Jinping Presiden China. /Pikiran-rakyat.com

PR CIANJUR - Peringatan untuk Amerika Serikat (AS) di Laut China Selatan dikeluarkan oleh Presiden Tiongkok Xi Jinping.

Xi mengatakan Tiongkok akan berjuang sampai akhir dari tekanan dan intimidasi AS.

Hal tersebut dikatakan dalam pidato di Aula Rakyat pada Jumat, 23 Oktober 2020.

Baca Juga: Terkait Insiden Kebakaran Pick-up di SPBU Warungkondang Cianjur, Ini Kata Pertamina

"Tindakan apapun yang berfokus hanya pada diri sendiri dan upaya apapun untuk terlibat dalam hegemoni dan penindasan tidak akan berhasil, bukan hanya tidak akan berhasil, tetapi juga akan menjadi jalan buntu," kata Xi Jinping, dikutip Pikiran-rakyat.com dari Express.

Dia juga menentang AS dengan mengatakan unilateralisme, proteksionisme, dan egoisme tidak akan pernah berhasil.

"Pemerasan, blokade, dan tekanan ekstrim tidak akan berhasil. Tindakan hegemoni dan penindasan tidak akan pernah berhasil," tambah Xi.

Dia juga mengatakan 70 tahun lalu penjajah imperialis menyerang Tiongkok.

Baca Juga: Kasus Corona Indonesia per 26 Oktober 2020 Naik Menjadi 392.934 Orang

"Anda harus melawan dengan perang dan menghentikan invasi dengan kekuatan, mendapatkan perdamaian dan rasa hormat melalui kemenangan," ujar Xi dalam pidatonya.

Perang saudara Korea adalah satu-satunya bentrokan militer antara Tiongkok dan Amerika Serikat, sebeagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com pada artikel "Presiden Xi Jinping Beri Peringatan, Sebut Tiongkok akan Hadapi Intimidasi AS di Laut China Selatan".

Dalam pidatonya, Xi mengatakan AS mengabaikan peringatan Tiongkok 70 tahun lalu untuk melewati garis demarkasi militer antara Korea Utara dan Korea Selatan.

Dia juga mengatakan Tiongkok tertinggal jauh di belakang AS dalam hal kekuatan, tetapi berhasil mengalahkan pasukan Amerika bersama dengan Korea Utara.

Baca Juga: Bintang Film Terminator Operasi Jantung untuk Kedua Kalinya, Arnold Schwarzenegger Sudah Bisa Jalan-

Tensi panas antara Tiongkok dan AS telah meningkat terkait perdagangan, teknologi, pandemi virus korona, pertarungan ideologi serta tindakan Beijing di Laut China Selatan, Hong Kong, Taiwan, Xinjiang, dan Tibet.

Para analis memperingatkan bahwa risiko perang kedua negara akan semakin meningkat yang mementingkan kedua belah pihak.***(Julkifli Sinuhaji/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler