Iran Klaim Amerika Serikat Terlalu Banyak Beri Sanksi, Sudah Banyak Ambil Minyak di Negaranya

28 Oktober 2020, 10:58 WIB
Ilustrasi Iran Amerika Serikat. /Zona Jakarta

PR CIANJUR - Terkait tindakan Amerika Serikat terhadap industri minyak yang ada di negaranya, pemerintah Iran mengeluarkan pernyataan kontroversial t

Amerika Serikat dinilai oleh pihak Iran terlalu banyak mau meskipun sudah meminta minyak dengan jumlah sangat banyak.

Disebutkan Iran bahwa Amerika Serikat harus menendang jauh-jauh kebiasaan mereka untuk memberikan sanksi terhadap Iran.

Baca Juga: Faisal Basri Desak Pemerintah Bersikap pada Pernyataan Macron, Tuntut Minta Maaf Pada Umat Islam

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Al-Jazeera, pernyataan ini dikeluarkan menyusul tindakan Departemen Keuangan AS yang kembali memberlakukan sanksi baru pada Industri Minyak Iran.

Sanksi tersebut dikeluarkan pada Selasa, 27 Oktober 2020 kemarin.

Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarf bahkan mengklaim bahwa Amerika Serikat adalah negara 'pecandu sanksi'.

"Penasehat keamanan Amerika Serikat, Robert O Brien sudah menyatakan bahwa AS sudah terlalu banyak memberi sanksi yang memberi rasa sakit terhadap orang-orang Iran.

Baca Juga: WHO hingga CDC Beri Bantahan Terkait Klaim Aliansi Dokter di Eropa Sebut Corona Adalah Flu Biasa

"Ini waktunya untuk AS mengakui itu bahwa mereka adalah #pecandusanksi," tulis Javad Zarif dalam salah satu cuitannya.

Hal ini juga disetujui oleh Kepala Kantor Media Iran untuk PBB, Alireza Miryousefi, sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com pada artikel "Sudah Banyak Ambil Minyak di Negaranya, Iran Klaim Amerika Serikat Terlalu Banyak Beri Sanksi".

Miryousefi menyatakan bahwa tindakan Amerika Serikat itu seakan memperlihatkan kebencian mereka terhadap negara Iran. Padahal Amerika Serikat sendiri sudah memberlakukan terlalu banyak aturan di sana.

Baca Juga: Fakta Emmanuel Macron, Saat SMA Jalin Cinta Terlarang dengan Gurunya yang Berusia 39 Tahun

"Permusuhan AS terhadap orang Iran seperti tidak ada batasnya.

"AS memberi sanksi terhadap sebuah pelanggaran yang kini masih diselidiki benar atau salahnya," jelas Alireza Miryousefi.

Pernyataan ini dikeluarkan karena sanksi baru yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat terhadap Iran.

Sanksi yang salah satunya diberikan kepada industri minyak ini diberikan karena AS menganggap bahwa Iran berusaha untuk mengganggu jalannya Pemilu Presiden Amerika Serikat 2020.***(Alza Ahdira/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler