Pemerintah Jepang Bakal Gratiskan Vaksin Covid-19, Kerja Sama dengan AstraZeneca

28 Oktober 2020, 11:57 WIB
Ilustrasi vaksin covid-19. /Pixabay/geralt

PR CIANJUR - Pemerintah Jepang telah resmi membuat kebijakan tentang persebaran vaksin Covid-19 yang ada di sana, pada Selasa, 27 Oktober 2020 kemarin,

Semua biaya administrasi vaksin Covid-19 AstraZeneca untuk memerangi Covid-19, pemerintah Jepang sudah menyetujui untuk membayarnya.

Pembiayaan ini akan membuat seluruh warga Jepang mendapatkan vaksin Covid-19 secara gratis.

Baca Juga: LAPAN Gelontorkan Dana Rp340 Miliar, Kembangkan Teknologi Pelacak 'Alien'

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Japan Today, pembiayaan tersebut juga akan memberikan kompensasi penyuplai jika ada dampak serius dari vaksin tersebut muncul.

Pemerintah sudah mengubah rancangan undang-undang (RUU) agar sejalan dengan janji perdana menteri baru Jepang, Yoshihide Suga.

Suga berjanji pada Februari 2020 kemarin untuk mengamankan vaksin Covid-19 untuk semua orang yang ada di negara tersebut.

Proses pemberian vaksin (vaksinasi) di Jepang akan mulai diberlakukan pada paruh pertama tahun 2021 nanti.

Baca Juga: TikTok akan Pekerjakan 3.000 Insinyur di Eropa, Kanada, dan Singapura

Demi mewujudkan hal tersebut, pemerintah Jepang rela membayar uang sejumlah 671,4 miliar Yen (setara dengan Rp 9,8 Ribu Triliun).

Uang tersebut dibayarkan kepada produsen obat asal Inggris, AstraZeneca Plc dan juga raksasa farmasi asal Amerika Serikat Pfizer Inc.

Rencananya dengan dibayarkan uang tersebut, pemerintah Jepang siap mendapatkan lebih dari 120 juta dosis vaksin dari masing-masing perusahaan.

Secara total, Jepang telah menyiapkan 240 juta lebih dosis vaksin Covid-19 kepada seluruh warganya.

Baca Juga: Ciamis Masuk Peringkat 16 Indeks Bencana Nasional, Ratusan Rumah Direndam Banjir

Begitu program berjalan, warga akan sangat disarankan untuk melakukan vaksinasi, seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com pada artikel "Kerja Sama dengan AstraZeneca, Pemerintah Jepang Bakal Gratiskan Vaksin Covid-19".

Pemerintah masih dapat memilih untuk menawarkan vaksin yang efektivitasnya tidak terlalu tinggi dan membiarkan masyarakat memutuskan apakah mereka ingin menerimanya.

Hingga saat ini sendiri, Jepang sudah mengalami sekitar 98.000 kasus penularan Covid-19.

Jumlah korban jiwa yang muncul akibat wabah mematikan tersebut sudah mencapai angka kematian 1.700 orang.***(Alza Ahdira/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler