Seekor Gajah Jantan Bernama Kaavan Bertemu dengan Gajah Lainnya Setelah Delapan Tahun Hidup Sendiri

- 3 Desember 2020, 10:47 WIB
Ilustrasi gajah.
Ilustrasi gajah. /unsplash/Sam Balye

PR CIANJUR – Seekor Gajah bernama Kaavan bertemu dengan gajah lainnya setelah menyendiri selama delapan tahun. Dikutip Pikiran Rakyat Cianjur dari laman bangkokpost.com.

Kaavan tiba di Oddar Meanchey, Kamboja dan melakukan kontak pertama dengan jenisnya yang lain setelah delapan tahun.

Kaavan menyapa gajah lain dengan belalainya dengan ragu-ragu di kebun binatang Kamboja. Di sana dia akan memulai kehidupan barunya setelah dievakuasi dari sebuah kebun binatang yang kondisinya mengkhawatirkan di Pakistan.

Baca Juga: Kertas dan Mesin Cetak, Dua Penemuan yang Mengubah Peradaban Umat Manusia

Gajah jantan berusia 36 tahun dijuluki sebagai gajah “paling kesepian di dunia” karena merupakan satu-satunya gajah di kebun binatang Islamabad, Pakistan.

Kelompok hak asasi hewan meluncurkan kampanye untuk menyelamatkan Kaavan dari kondisi tidak layak huni di sana, didorong oleh dukungan penuh semangat dari media sosial aktris dan musisi AS, Cher.

Dia tiba di Kamboja pada hari Senin dan langsung mendapatkan sambutan hangat termasuk sambutan dari Cher sendiri.

Cher tidak hanya melakukan perjalanan untuk mengantarnya dari Pakistan, tetapi juga mengantarnya hingga tiba di Bandara Siem Reap.

Baca Juga: Ahmad Wahib dan Soe Hok Gie, Bagian Dari Sejarah Panjang Perjuangan Mahasiswa Indonesia

Selasa kemarin terlihat Kaavan menetap di kandangnya di Suaka Margasatwa Kulen Prom Tep.

Kaavan terlihat menyentuh belalai gajah lain dengan belalai miliknya. Potret itu tersaji berkat usaha Kelompok Hak Asasi “Four Paws”.

“Kontak pertama dengan seekor gajah selama delapan tahun. Ini momen besar bagi Kaavan,” kata Martin Bauer. Juru Bicara dari kelompok yang berbasis di Austria yang bekerja sekian bulan untuk mempersiapkannya agar bisa terbang ke Kamboja.

“Kaavan akhirnya akan memiliki kesempatan untuk menjalani kehidupan bersama dengan spesiesnya dan damai,” kata Bauer lagi.

Baca Juga: Konflik Inggris dan Belanda yang Terlupakan, Buah Pala, Harta Karun Antara Run dan Manhattan

Bauer menambahkan seluruh tim menyaksikan secara terharu momen interaksi tersebut.

“Dia memiliki masa depan yang sangat cerah di hadapannya,” ucap Bauer.

Begitu Kaavan menyesuaikan diri dengan “pengaturan terkendali”, dia akan dilepaskan ke tempat perlindungan yang lebih luas, di mana ada tiga gajah betina. Demikian pernyataan seorang pejabat Kementerian Lingkungan Kamboja pada hari Senin 30 November 2020.

Tujuannya adalah mengawinkan Kaavan dengan gajah lokal untuk “melestarikan lipatan genetik”.

Mengangkut gajah dewasa dengan pesawat bukanlah tugas mudah, dan sangat jarang dilakukan.

Baca Juga: Persembahan untuk Sang Ibu, Chord Gitar dan Lirik Hanya Rindu - Andmesh Kamaleng

Aktivis menuduh kebun binatang di Islamabad mengekang Kaavan, dan tidak melindunginya selama musim panas yang terik di sana.

Kondisinya sangat buruk sehingga pada bulan Mei, hakim memutuskan bahwa semua hewan di kebun binatang harus dipindahkan.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Bangkok Post


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini