Lebih Dari 20.000 Warga Sipil di Mariupol Tewas, Volodymyr Zelensky: Tentara Rusia Paling Barbar di Dunia!

- 20 April 2022, 13:04 WIB
Seorang wanita menangisi pemakaman kerabatnya, yang tewas dalam penembakan oleh pasukan Rusia, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di pemakaman di Irpin, wilayah Kyiv, Ukraina 17 April 2022.
Seorang wanita menangisi pemakaman kerabatnya, yang tewas dalam penembakan oleh pasukan Rusia, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di pemakaman di Irpin, wilayah Kyiv, Ukraina 17 April 2022. /REUTERS/Gleb Garanich TPX IMAGES OF THE DAY


JENDELA CIANJUR - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecap tentara Rusia sebagai pembunuh keji paling barbar dan tidak manusiawi di dunia.

Ungkapan tersebut dilontarkan Volodymyr Zelensky buntut bahwa Mariupol telah dikepung sejak awal perang dan lebih dari 20.000 warga sipil Ukraina tewas di sana.

"Tentara Rusia akan selamanya menorehkan dirinya dalam sejarah dunia sebagai tentara paling barbar dan tidak manusiawi di dunia," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, mengutip dari Reuters, Rabu 20 April 2022.

"Membunuh warga sipil dengan sengaja, menghancurkan tempat tinggal dan infrastruktur sipil, dan menggunakan semua jenis senjata, termasuk yang dilarang oleh konvensi internasional, sudah menjadi ciri khas tentara Rusia," tambahnya dalam keterangan yang ditayangkan dalam sebuah video.

Baca Juga: Pejuang Ukraina Menolak Menyerahkan Diri Meski Mariupol Kini Telah Dikuasai Rusia

Mariupol merupakan kota di Ukraina yang dianggap sebagai tempat pertempuran tempat pertempuran terberat dan bencana kemanusiaan terburuk. Akibat perang, sekitar 120 warga sipil yang tinggal di sebelah pabrik baja Azovstal melarikan diri melalui koridor kemanusiaan, kata kantor berita Interfax pada hari Selasa, mengutip TV pemerintah Rusia.

Sebuah rekaman drone yang diambil pada hari Selasa menunjukkan orang-orang membeli makanan dan kebutuhan lainnya di pasar darurat, serta mengisi daya ponsel mereka dari generator sekitar $1,35.

Reuters melaporkan, warga harus membayar mahal berbagai kebutuhan di pasar dibandingkan dari apa yang pernah mereka beli sebelum invasi Rusia ke Ukraina terjadi.

Baca Juga: Korupsi Minyak Goreng, Said Didu Tuding Diduga Ada Kongkalikong Antara Penguasa dan Pengusaha!

Halaman:

Editor: Prasetyo

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini