Jokowi dan Pemimpin Negara-negara ASEAN di AS, Joe Biden Disebut Minta Dukungan Soal Invasi Rusia ke Ukraina

- 12 Mei 2022, 18:41 WIB
Presiden AS Joe Biden.
Presiden AS Joe Biden. /REUTERS/Evelyn Hockstein

Baca Juga: Ruhut Sitompul Dipolisikan, Polda Metro Jaya Mengaku Masih Mempelajari Kasusnya

Pasokan gas Rusia ke UE turun hampir sepertiga pada hari Rabu karena penurunan transit melalui Ukraina. Kiev sebelumnya mengusulkan kepada raksasa energi Rusia, Gazprom, bahwa semua aliran gas ditransfer ke titik transit Sudzha karena pihak berwenang Ukraina tidak lagi mengontrol rute melalui titik Sokhranovka.

Para ahli percaya bahwa jika transit gas melalui Ukraina terhenti, akan sulit untuk menemukan alternatif, yang akan membuka jalan bagi dimulainya kembali pembicaraan tentang masa depan pipa gas Nord Stream 2, tulis Nezavisimaya Gazeta.

Secara teknis, 120 juta meter kubik gas dapat diangkut melalui titik Sudhza setiap hari, yang hampir seluruhnya mencakup transit di Gazprom membayar berdasarkan kontraknya dengan Naftogaz Ukraina, kata kepala Pusat Pengembangan Energi Kirill Melnikov.

Dalam pandangannya, tidak ada masalah menemukan alternatif untuk rute Ukraina.

"Pipa gas Yamal-Eropa praktis menganggur dan salah satu jalur Nord Stream 2 juga siap beroperasi meskipun regulator Jerman belum mengeluarkan izin untuk peluncurannya," tambah pakar tersebut.

Menurut Melnikov, bahkan jika Rusia menguasai titik Sudzha selama operasi militer khusus dan Ukraina menolak untuk terus mematuhi kontrak transit, Gazprom akan memiliki kapasitas yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan Eropa, terutama jika mereka bergerak untuk mengurangi Rusia. pembelian gas.

"Jika pembelian tetap sama, Jerman mungkin perlu segera mengizinkan peluncuran salah satu jalur Nord Stream 2 untuk menggantikan rute transit Ukraina," katanya.

Sistem transmisi gas Ukraina terdiri dari tiga jalur utama, yang melewati titik Sudzha dan Sokhranovka dan Belarus, Direktur Eksekutif Departemen Pasar Modal di Univer Capital Artem Tuzov menunjukkan. Dia percaya bahwa dalam situasi saat ini, aliran gas Rusia ke UE akan dialihkan ke jalur lain.

“Namun, jika transit berhenti total, tidak akan ada pengganti untuk sistem transmisi gas Ukraina. Meningkatkan transit gas melalui Polandia memiliki kesulitannya sendiri mengingat perang ekonomi selama bertahun-tahun antara otoritas Polandia dengan Gazproim,” kata Tuzov, menambahkan bahwa pasar UE diperkirakan akan menghadapi kekurangan gas dan kenaikan harga gas lainnya.

Halaman:

Editor: Gugum Budiman

Sumber: Kommersant


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini