Presiden Lebanon Menduga Ledakan di Beirut Akibat Bahan Peledak yang Ditimbun Selama 6 Tahun

- 5 Agustus 2020, 11:59 WIB
Salah satu lokasi yang terkena dampak akibat ledakan besar yang terjadi di area pelabuhan Beirut, Lebanon pada 4 Agustus 2020.
Salah satu lokasi yang terkena dampak akibat ledakan besar yang terjadi di area pelabuhan Beirut, Lebanon pada 4 Agustus 2020. /REUTERS/Issam Abdallah

Sejauh ini, setidaknya 78 orang dilaporkan tewas akibat ledakan, sementara sekitar 4.000 orang lainnya mengalami luka-luka.

Otoritas setempat menyebut kemungkinan korban meninggal dunia masih akan terus bertambah seiring dengan proses evakuasi oleh petugas penyelamat.

“Apa yang kami saksikan di sini adalah sebuah malapetaka dahsyat. Korban bergelimpangan, kerusakan terjadi di mana-mana,” ujar kepala Palang Merah Lebanon, George Kettani.

Perdana Menteri Hassan Diab menyatakan dalam pidatonya bahwa harus ada pertanggungjawaban terhadap ledakan maut di gudang yang berbahaya ini.

Baca Juga: Netflix Naikkan Biaya Langganan di Indonesia, Berikut Rinciannya setelah Kena Pajak

Kantor berita pemerintah Lebanon NNA dan dua sumber keamanan mengatakan ledakan itu terjadi di daerah pelabuhan di mana terletak gudang-gudang yang menampung bahan peledak.

Namun, belum diketahui secara jelas apa yang menyebabkan ledakan di gudang itu.

Hingga berita ini ditayangkan, belum ada keterangan resmi lebih lanjut dari otoritas setempat, mengingat penyelidikan masih terus dilakukan untuk menemukan penyebab ledakan besar tersebut.***

Halaman:

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x