“ASI memblokir lampiran virus,” kata tim peneliti yang dipimpin oleh Profesor Tong Yingang dari Universitas Teknologi Kimia Beijing.
Padahal sebelumnya telah disebutkan bahwa menyusui bayi bisa dianggap meningkatkan risiko penularan Covid-19.
Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya dalam artikel "Benarkah ASI Dapat Membantu Mengobati Covid-19? Berikut Hasil Studi Ilmuwan Tiongkok".
Di Wuhan Tiongkok, bayi yang baru lahir langsung dipisahkan dari ibunya yang dites positif Covid-19, kemudian bayi itu diberi makan secara eksklusif dengan susu formula.
Baca Juga: Erick Thohir Berpendapat Tren Kesembuhan Pasien Covid-19 di Indonesia Hampir Sama dengan Global
Studi terbaru ini ternyata telah resmi mendukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebutkan bahwa ibu harus terus menyusui bayinya meski positif Covid-19.
Dalam penelitian ini ilmuwan mencampurkan beberapa sel sehat ke dalam ASI manusia, kemudian mencuci ASI dan mengekspos sel tersebut ke virus.
Para peneliti mengamati hampir tidak ada pengikatan atau masuknya virus ke sel-sel ini, dan pengobatan juga menghentikan replika virus dalam sel yang sudah terinfeksi.
Peneliti menyimpulkan bahwa infeksi dapat dihambat oleh ASI yang telah diketahui memiliki efek penekanan pada bakteri dan virus seperti HIV.
Baca Juga: Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly Digugat Tommy Soeharto ke Pengadilan
Artikel Rekomendasi