Demi Penuhi Kebutuhan Vaksin Covid-19 di Dunia, 500 Ribu Ekor Hiu Diprediksi Akan Dibunuh

- 28 September 2020, 19:27 WIB
Ilustrasi ikan hiu
Ilustrasi ikan hiu /istockphoto

PR CIANJUR - Para ahli satwa liar mengklaim setengah juta hiu akan dibunuh untuk memenuhi salah satu bahan penting yang dibutuhkan dalam upaya untuk menemukan vaksin Covid-19.

Minyak alami yang berasal dari organ hati di hiu, Squalene, akan digunakan sebagai obat dan juga digunakan sebagai pembantu untuk meningkatkan efektivitas vaksin.

Minyak dari hati ikan hiu tersebut ternyata telah digunakan dalam berbagai percobaan untuk vaksin virus corona.

Baca Juga: Demonstrasi Tolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja Berlangsung Hingga 1 Oktober, Ini Tuntutan Buruh

Jika obat Covid-19 yang mengandung squalene mulai diproduksi di seluruh dunia, kelompok konservasionis Shark Allies yakin minimal 250.000 ikan hiu perlu dibunuh untuk memenuhi dosis bagi setiap orang di seluruh dunia.

Angka itu akan berlipat ganda dan menjadi jauh lebih banyak jika setiap orang membutuhkan lebih dari satu suntikan untuk proses vaksinasi Covid-19.

Stefanie Brendl, pendiri dan direktur eksekutif Shark Allies mengatakan, "Mengambil sesuatu dengan jumlah sebanyak itu dari hewan liar akan mengganggu keseimbangan ekosistem dan primadi makanan, terutama jika hewan yang kita cari adalah predator puncak."

Baca Juga: Temukan Covid-19 di Makanan Beku, Tiongkok Hentikan Impor dari Brazil, Rusia, dan Indonesia

Salah satu kasus yang sangat terdokumentasi tentang bagaimana hilangnya predator ternyata mampu mengubah ekosistem adalah re-introduksi serigala di Taman Nasional Yellowstone di Amerika Serikat.

Sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat Bekasi sebelumnya pada artikel "Setengah Juta Hiu Diprediksi Akan Dibunuh, Demi Penuhi Kebutuhan Vaksin Covid-19 di Dunia".

Selama beberapa dekade, ketika serigala lokal punah, rusa tumbuh liar. Mereka melahap vegetasi, terutama pohon aspen dan willow muda yang berlimpah.

"Kami tidak bermaksud untuk mencoba memperlambat atau menghalang-halangi produksi vaksin Covid-19," ucapnya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Mirror pada Senin, 28 September, 2020.

Baca Juga: Soal Covid-19, Sekjen PBB: Ada Putusnya Hubungan Antara Kepemimpinan dan Kekuasaan

"Kami hanya meminta agar pengujian squalene non-hewani juga dilakukan sehingga ke depannya akan ada alternatif, selain harus membunuh hiu sebanyak itu," ucapnya.

Dengan miliaran dosis yang dibutuhkan per tahun untuk beberapa dekade mendatang, sangat penting bagi kita untuk tidak bergantung pada satu sumber daya saja.

Tentunya hal tersebut dapat merugikan spesies hiu yang diburu untuk diambil minyaknya tersebut.

Baca Juga: Turun Tangan Selamatkan Surat Nikah dan Akta Cerai Soekarno-Inggit, Ridwan Kamil Akan Simpan di ANRI

Grup tersebut juga telah menyiapkan petisi online bernama "Berhenti Menggunakan Hiu dalam Vaksin Covid-19, Gunakan Opsi Berkelanjutan yang Lain."

Sampai saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, terdapat 40 vaksin untuk Covid-19 dalam evaluasi klinis dan 142 vaksin dalam evaluasi praklinis.***(Ghiffary Zaka/Pikiran Rakyat Bekasi)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x