Saat Dunia Mati-matian Lawan Covid-19, Objek Wisata di China Catatkan 1,1 Juta Pengunjung Kamis Lalu

- 3 Oktober 2020, 08:09 WIB
ILUSTRASI berwisata.
ILUSTRASI berwisata. /Pixabay

PR CIANJUR - Penyebaran virus Covid-19 masih diperangi hampir seluruh negara di dunia dengan berbagai cara, salah satunya menerapkan protokol kesehatan menjaga jarak dan meminimalisir kerumunan.

Namun sepertinya pemerintah China mulai santai menghadapi Covid-19, kehidupan warga mulai berangsur pulih ke kondisi sebelum pandemi.

Bahkan sejumlah objek wisata telah dibuka dan dipadati warga China yang membutuhkan rekreasi.

Baca Juga: Belum Bebas Corona, Tiongkok Catat 10 Kasus Baru Covid-19 per 3 Oktober 2020

Dilansir Xinhua, Jumat 2 Oktober 2020, sejumlah objek wisata di Beijing dan kota metropolitan Shanghai di China timur mencatat lonjakan jumlah pengunjung pada Kamis 1 Oktober 2020, hari pertama di masa liburan Hari Nasional dan Festival Pertengahan Musim Gugur, menunjukkan bahwa sektor pariwisata yang sempat terdampak parah oleh Covid-19 mengalami pemulihan yang solid.

Di Beijing, 223 objek wisata utama melaporkan sekitar 1,1 juta pengunjung pada Kamis, naik 69,8 persen secara tahunan (year on year/yoy), kata Biro Kebudayaan dan Pariwisata Kota Beijing, seraya menambahkan bahwa pendapatan pariwisata mereka juga melonjak 219,6 persen dibandingkan hari yang sama tahun lalu.

Kawasan perbelanjaan Wangfujing dan Jalan Nanluoguxiang, yang dikenal dengan pekarangan-pekarangan segi empatnya yang terpelihara dengan baik, termasuk dalam objek-objek wisata populer itu. Keduanya dikunjungi masing-masing 150.000 dan 79.000 wisatawan pada hari libur nasional, Kamis lalu.

Baca Juga: Mendagri Tito Karnavian Optimis Pilkada 2020 Berkontribusi Menekan Penyebaran Covid-19

Sebagaimana dioberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya dalam artikel "Tak Lagi Takut Corona, Warga China Serbu Objek Wisata Lokal di saat Negara Lain Masih Berjuang Keras". Di Shanghai, lebih dari 150 objek wisata utama dikunjungi 950.000 orang pada hari yang sama, menunjukkan peningkatan tahunan sebesar 110 persen, menurut Administrasi Kebudayaan dan Pariwisata Kota Shanghai.

Sejumlah lokasi outdoor seperti Taman Margasatwa Shanghai, Kebun Raya Chenshan Shanghai, dan Taman Laut Haichang Shanghai mencatat peningkatan tahunan tertinggi, menurut administrasi tersebut.

Jumlah pengunjung di beberapa lokasi populer, seperti The Bund dan area Lujiazui, naik 60 persen lebih dibandingkan jumlah yang tercatat tahun lalu, menunjukkan pemulihan yang cukup solid usai terdampak pandemi Covid-19.

Baca Juga: Wajib Tahu! Minyak Jelantah Hasil Penggunaan Rumah Tangga Kini Bisa Ditukar Dengan Emas

Meski kekhawatiran terkait Covid-19 belum sirna, administrasi tersebut mengatakan 90 museum di kota tersebut dibuka untuk umum pada Kamis dan dikunjungi 80.400 orang, naik 98,8 persen (yoy). Situs-situs budaya dan pariwisata di kota tersebut juga akan menggelar lebih dari 100 aktivitas daring selama musim liburan.

Otoritas setempat mengatakan akan melakukan pemeriksaan terhadap lokasi wisata, hotel, restoran, museum, dan tempat hiburan guna memastikan tindakan pencegahan dan pengendalian keselamatan epidemi diterapkan dengan baik.

Shanghai diperkirakan akan menjadi destinasi wisata populer selama liburan delapan hari itu. Periode yang dipenuhi kegiatan wisata dan ledakan konsumsi tersebut diprediksi akan menyuntikkan momentum ke dalam ekonomi China yang sedang dalam pemulihan.

Baca Juga: WhatsApp Bisa Mute atau Matikan Notifikasi Chat Selamanya, Tapi Masih Versi Beta

Paradoks

Sementara itu, dari Spanyol dilaporkan kondisi pariwisata Negeri Matador tersebut justru sangat muram. Dilansir Reuters, Jumat 2 Oktober 2020, pendapatan dari turis asing yang sangat dibutuhkan di Spanyol merosot drastis tahun ini karena pandemi infeksi virus corona baru (Covid-19) mendorong banyak pelancong untuk tinggal di rumah.

Kemerosotan pendapatan pariwisata itu semakin membebani Spanyol, yang merupakan ekonomi terbesar keempat di zona euro.

Spanyol --negara yang biasanya paling banyak dikunjungi kedua di dunia setelah Prancis-- selama beberapa tahun terakhir menerima kedatangan sekitar 80 juta turis asing setiap tahun, yang menjadi sumber sebagian besar pendapatan selama musim panas.

Baca Juga: Umumkan Kematian Orang Uighur, Pemerintah Tiongkok Tak Dipercaya Keluarga Korban

Namun, antara Januari dan Agustus tahun ini, hanya 15,7 juta orang yang berkunjung ke Spanyol, atau sekitar 73 persen lebih sedikit dibandingkan periode yang sama pada 2019, kata National Statistics Institute (INE).

Akibatnya, selama periode yang sama, pendapatan Spanyol dari sektor pariwisata turun 47 miliar euro (sekitar Rp821,2 triliun) --dalam perbandingan tahun ke tahun-- menjadi 16,75 miliar euro (sekitar Rp 292,66 triliun).

Pendapatan dari wisatawan Inggris, yang biasanya adalah penyumbang terbesar, turun sekitar 10 miliar euro (sekitar Rp174,72 triliun) menjadi 2,61 miliar euro (sekitar Rp45,6 triliun).

Baca Juga: Menkes Terawan Muncul, Tertibkan Biaya Tes Usap, Tertinggi Rp900 Ribu

Pada Agustus saja, yang biasanya merupakan salah satu bulan puncak pariwisata di Spanyol, kedatangan turis internasional turun 76 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dan pengeluaran wisatawan turun 79 persen.***(Huminca Sinaga/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x