Seorang Pria Australia Dimotivasi Islamofobia, Serang Wanita Muslim yang Sedang Hamil

- 3 Oktober 2020, 13:25 WIB
Ilustrasi penganiayaan.
Ilustrasi penganiayaan. /

PR CIANJUR - Karena tega memukul dan menginjak wanita muslim yang sedang hamil, seorang pria Astralia dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara tiga tahun.

Diduga dimotivasi islamofobia, pria bernama Stipe Lozina (32) itu melakukan penyerangan.

Insiden ini terjadi di sebuah kafe di Sydney Australia pada November 2019 lalu. Saat itu Elasmar meminta uang kemudian menyerang Rana Elasmar (44) dengan cara menjatuhkannya ke lantai, memukul setidaknya 14 kali dan menginjak kepalanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Arab News.

Baca Juga: Media Sosial Donald Trump Dipenuhi Doa dan Hujatan, Tagar #TrumpHasCovid Jadi Trending Twitter

Sebelum menyerang Elasmar yang saat itu sedang hamil 38 minggu, pria itu sempat meneriakkan "muslim menyerang ibu saya".

"Saya membuat keputusan sadar untuk menjauhkan perut saya dari pukulannya. Saya ingin melindungi bayi saya," kata Elasmar.

"Jika tidak ada yang campur tangan, saya bisa saja terbunuh," kata Elasmar seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya dalam artikel "Wanita Hamil Muslim Diinjak dan 14 Kali Dipukul Pria Australia, Sang Pelaku Diduga Alami Islamofobia".

Lozina saat itu ditahan oleh masyarakat setempat sebelum akhirnya ditangkap pihak berwenang.

Baca Juga: Tenaga Medis yang Tangani Pasien Covid-19 di Surabaya Malah Dilempari Kotoran Manusia oleh Warga

Menurut pengadilan, Lozina didiagnosis menderita skizofrenia tapi memilih untuk mewakili dirinya sendiri di persidangan yang diadakan secara virtual.

Menurut laporan media lokal, Lozina beberapa kali mengucapkan kata-kata kasar yang tidak koheren.

Hakim Christopher Craigie mengatakan Lozina jelas tidak sehat dan memiliki pendapat obsesif tentang Muslim.

"Serangan itu merupakan salah satu yang berpotensi besar menyebabkan luka yang sangat serius bagi korban dan anaknya yang belum lahir," kata Craigie dalam persidangan pada Kamis, 1 Oktober 2020.

Baca Juga: Usai Dipindahkan ke Rumah Sakit Militer, Donald Trump Alami Kesulitan Bernafas

Bayi Elasmar lahir dengan selamat pada tahun 2019, tetapi dia mencatat meskipun terhindar dari trauma fisik utama, tapi menderita secara psikologis setelah serangan itu.

“Islamofobia harus diakhiri. Kekerasan terhadap perempuan harus dihentikan," kata Elasmar.

Dia juga menambahkan menghindari tampil di depan umum sejak terjadinya penyerangan di kafe Sydney itu.***(Julkifli Sinuhaji/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat Arab News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini