Sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-Bandungraya.com sebelumnya dalam artikel "Vaksin Covid-19 Buatan AstraZeneca Inggris Diprediksi Rampung 3 Bulan ke Depan", hal itu menjadi langkah pertama yang bertujuan mempercepat proses persetujuan vaksin di kawasan tersebut.
Kabar peninjauan EMA juga membuka peluang besar untuk menjadikannya vaksin pertama yang disetujui di Eropa sekaligus yang dianggap unggul dalam perlombaan global penemuan vaksin untuk Covid-19, yang telah menelan satu juta orang lebih di seluruh dunia.
Times juga melaporkan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan sejumlah rencana yang mencakup izin pemberian vaksin yang lebih luas oleh petugas kesehatan, pendirian pusat vaksinasi drive-through dan perekrutan bantuan militer.
Baca Juga: Pemeran Video Asusila 'Vina Garut' Gugat UU Pornografi ke MK, Merasa Tak Adil
Hal ini mengacu pada uji coba calon vaksin dilakukan, saat Amerika Serikat mengumumkan akan mempercepat perolehan izin sebelum pemilihan presiden berlangsung pada 3 November 2020.
Walau demikian, para perusahaan pembuat vaksin ternama di AS dan Eropa berjanji tetap akan mengikuti seluruh tahapan ilmiah yang ditetapkan demi mengetahui keamanan serta khasiat calon vaksin sebelum produksi massal.
Perusahaan menegaskan mereka tidak akan tunduk pada tekanan politik yang ingin mempercepat tahapan uji coba.
Baca Juga: Rachel Maryam Dikabarkan Koma Setelah Melahirkan, Ini Jawaban Pihak Keluarga dan Gerindra
AstraZeneca setuju akan menyediakan kurang lebih tiga miliar dosis vaksin ke beberapa negara.
Kepala ilmuwan WHO mengatakan pemberhentian sementara itu dapat menjadi pengingat bahwa proses uji coba tidak selamanya lancar.
Artikel Rekomendasi