Armenia dan Azerbaijan Siap Gencatan Senjata karena AS, Babak Baru Perseteruan Nagorno-Karabakh

- 26 Oktober 2020, 15:15 WIB
Ilutrasi-Armenia-Azerbaijan sepakati gencatan senjata.
Ilutrasi-Armenia-Azerbaijan sepakati gencatan senjata. /Geralt/Pixabay

PR CIANJUR - Telah resmi menyepakati genjatan senjata antara Armenia dan Azerbaijan yang terjadi di daerah Nagorno-Karabakh.

Konflik yang terjadi di daerah tersebut memanas pada awal September 2020 kemarin dan mulai memakan banyak korban.

Pemerintah Amerika Serikat yang menjadi pihak ketiga dalam proses gencatan senjata antara kedua negara ini.

Baca Juga: Jelang Libur Panjang, Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sarankan Kegiatan Staycation

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Al-Jazeera, gencatan senjata ini akan mulai diberlakukan Senin, 26 Oktober 2020.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan hari Minggu menyatakan bahwa Sekretaris Deputi AS Stephen Biegun telah menemui kedua belah pihak.

Dalam pernyataan lainnya yang terpisah, OSCE Minsk Group yang terdiri dari Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat menyatakan bahwa baik Armenia ataupun Azerbaijan siap mengirim orang-orangnya untuk berdiskusi mengenai situasi yang terjadi di daerah Nagorno-Karabakh.

"Selama diskusi intensif tersebut, wakil ketua dan menteri luar negeri mendiskusikan implementasi akan adanya gencatan senjata kemanusiaan.

Baca Juga: MUI Minta Menlu Panggil Dubes Prancis Terkait Pernyataan Emmanuel Macron Soal Islam

"Kemungkinan parameter untuk mengawasi gencatan senjata, dan menginisiasi diskusi inti dua elemen ini akan segera dibahas," ujar pernyataan Minsk Group.

Konflik Nagorno-Karabakah antara Armenia dan Azerbaijan sudah memasuki masa gencatan senjata kali ketiganya, sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com pada artikel "Babak Baru Perseteruan Nagorno-Karabakh, Armenia dan Azerbaijan Siap Gencatan Senjata karena AS".

Gencatan senjata dari dua negara tersebut membuat adanya jeda singkat situasi yang memanas di daerah peperangan itu.

Sebelumnya gencatan senjata di daerah Nagorno-Karabakh juga pernah dirancang untuk terjadi pada akhir September 2020 lalu.

Baca Juga: Sandiaga Uno Terkejut Lihat Koleksi Mobil Ketua MPR, Bamsoet: Merah dan Kuning Harus Berdampingan

Saat itu pemerintah Rusia berusaha menginisiasi genjatan senjata yang terjadi antara Armenia dan juga Azerbaijan.

Tetapi akhirnya genjatan senjata keduanya berakhir karena dua negara tersebut saling tuduh adanya pelanggaran aturan gencatan senjata dan kemudian kembali berperang.

Tentara Azerbaijan dituduh Armenia melakukan serangan artileri ke daerah Askeran dan Martuni pada malam hari.

Di sisi lain, Azerbaijan menyatakan Armenia menyerang mereka dengan mortar, tank, dan senjata lainnya.***(Alza Ahdira/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat Al Jazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x