Disebut Sudah Muak dengan Berita Hoaks Donald Trump, Hacker Retas Situs Kampanye Presiden

- 28 Oktober 2020, 11:16 WIB
Donald Trump, Presiden Amerika Serikat.
Donald Trump, Presiden Amerika Serikat. /instagram.com/realdonaldtrump

PR CIANJUR - Pada Rabu, 27 Oktober 2020 pagi waktu Indonesia, situs kampanye calon Presiden AS dari Partai Republik Donald Trump diretas.

Untuk sementara situs tersebut dilaporkan tidak dapat diakses.

Peretasan itu beredar di Twitter yang memperlihatkan situs tersebut diubah oleh hacker dengan menyebutkan dunia sudah muak dengan berita hoaks yang disebarkan presiden.

Baca Juga: Habib Bahar bin Smith Minta Perlindungan Komisi III DPR Usai Dirinya Ditetapkan Sebagai Tersangka

"Dunia sudah muak dengan berita hoaks yang disebarkan setiap hari oleh presiden donald j trump," tulis hacker dalam situs kampanye Trump, dikutip Pikiran-rakyat.com dari New York Post.

"Ini adalah waktu untuk memungkinkan dunia mengetahui kebenaran," tambah hacker dalam situs tersebut.

Pengguna Twitter @JackPosobiec membagikan tangkapan layar terkait dengan peretasan tersebut hingga menjadi viral.

"Para peretas meninggalkan pesan yang menyalahkan Trump atas asal mula Covid. Ini telah menjadi pesan utama dari disinformasi Tiongkok sepanjang tahun," tulis @JackPosobiec.

Baca Juga: Iran Klaim Amerika Serikat Terlalu Banyak Beri Sanksi, Sudah Banyak Ambil Minyak di Negaranya

Namun, Tim Murtaugh, direktur komunikasi Trump 2020 mengatakan saat ini situs telah dipulihkan

“Sebelumnya malam ini, situs web kampanye Trump dirusak dan kami bekerja dengan otoritas penegak hukum untuk menyelidiki sumber serangan itu,” katanya dalam sebuah pernyataan.

 

Dia menambahkan tidak ada data sensitif yang terpapar karena memang tidak disimpan di dalam situs, sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com pada artikel "Situs Kampanye Donald Trump Diretas, Hacker: Dunia Sudah Muak dengan Berita Hoaks Presiden".

Ini bukan pertama kalinya keterkaitan dengan Trump diretas.

Baru-baru ini akun Twitter @realdonaldtrump juga diretas oleh seseorang yang menebak kata sandi.

Baca Juga: Faisal Basri Desak Pemerintah Bersikap pada Pernyataan Macron, Tuntut Minta Maaf Pada Umat Islam

Dikutip Pikiran-rakyat.com dari TechCrunch, Donald Trump baru-baru ini menyatakan bahwa untuk meretas akun dibutuhkan orang yang memiliki IQ 197 dan butuh sekitar 15 persen kata sandi.

Tidak ada yang diretas. Untuk meretas, Anda membutuhkan seseorang dengan IQ 197 dan dia membutuhkan sekitar 15 persen kata sandi," kata Trump.***(Julkifli Sinuhaji/pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah