Twitter Hapus Cuitan Mahathir Mohamad Karena Dianggap Benarkan Kekerasan

- 30 Oktober 2020, 15:31 WIB
Mantan Perdana Menteri Malayasia, Mahathir Mohamad.
Mantan Perdana Menteri Malayasia, Mahathir Mohamad. /AFP/

Itu terjadi karena ia menyalahkan umat muslim atas kasus pembunuhan yang terjadi pada seorang guru di Prancis bernama Samuel Paty.

Samuel Paty dipenggal kepalanya oleh seorang siswa karena mengajak siswa tersebut berdebat tentang Nabi Muhammad SAW, sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com pada artikel "Dianggap Benarkan Kekerasan, Twitter Hapus Cuitan Mahathir Mohamad".

Baca Juga: Terkait Pernyataan Presiden Prancis, Mantan PM Malaysia Sebut Muslim Punya Hak Untuk Marah

Mahathir berpendapat bahwa tidak seharusnya Macron menyalahkan umat muslim atas kesalahan yang dilakukan oleh satu orang oknum saja.

"Itu tidak sesuai dengan ajaran Islam. Tapi terlepas dari agama yang dianutnya, orang yang marah tentu bisa membunuh.

"Prancis juga dalam perjalanannya telah membunuh jutaan orang, dan banyak diantaranya yang merupakan muslim," tutur Mahathir kembali.

Baca Juga: Selain Pepaya, Ini 7 Jenis Buah yang Bisa Tingkatkan Imun Tubuh

Oleh karenanya, Mahathir menyalahkan apa yang dilakukan oleh Emmanuel Macron untuk menyalahkan seluruh umat muslim yang ada di dunia.***(Alza Ahdira/Pikiran-Rakyat.com)

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x