Terkait Pernyataan Presiden Prancis, Mantan PM Malaysia Sebut Muslim Punya Hak Untuk Marah

- 30 Oktober 2020, 12:48 WIB
Mantan Perdana Menteri, Mahatir Mohammad.
Mantan Perdana Menteri, Mahatir Mohammad. /AFP

PR CIANJUR - Pernyataan sensasional terkait kerusuhan beragama yang saat ini terjadi di Prancis dikeluarkan oleh mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad.

Beberapa bulan terakhir ini seringkali Presiden Prancis Emmanuel Macron menyinggung umat Islam dengan pernyataan yang keras.

Macron juga menyatakan bahwa Islam adalah 'agama yang berada dalam krisis', tidak hanya melarang adanya aliran Islam Konservatif di sana.

Baca Juga: Selain Pepaya, Ini 7 Jenis Buah yang Bisa Tingkatkan Imun Tubuh

Melihat hal itu, Mahathir Mohamad tidak diam saja menerima apa yang dikatakan oleh Macron.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Hindustan Times, Mahathir menyebut bahwa Emmanuel Macron adalah seorang presiden yang tidak berperikemanusiaan dan juga primitif.

Ia pun memberikan komentarnya terkait pembunuhan Samuel Paty, guru Prancis yang dibunuh dan dipenggal oleh seorang umat Muslim yang ada di sana.

"Muslim punya hak untuk marah dan membunuh jutaan orang Prancis atas pembantaian di masa lalu.

Baca Juga: Dewi Tanjung pada Liputan Tim Najwa Soal Pembakaran Halte: Itelejen Saja Belum Keluarkan Pernyataan

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x