Ribuan keluarga yang terkena dampak topan tersebut, beberapa di antaranya melarikan diri ke atap untuk menghindari banjir dengan tinggi dua lantai.
Satuan penjaga pantai mengirim tim penyelamat, kendaraan, dan perahu karet ke Tuguegarao pada Sabtu pagi. Komandan penjaga pantai George Ursabia mengatakan, bantuan akan datang makin banyak dari provinsi terdekat.
Dampak yang terakumulasi dari gangguan cuaca sebelumnya, serta air dari bendungan dan dataran yang lebih tinggi membawa banjir besar ke provinsi Cagayan.
Baca Juga: Vaksin Pfizer Diklaim Ampuh, Namun Penyimpanannya Akan Sulit di Cuaca Panas
Data pemerintah menunjukkan, Bendungan Magat di dekatnya mengeluarkan air pada hari Jumat setara dengan dua kolam ukuran Olimpiade per detik.
Lembah Cagayan adalah wilayah dengan 1,2 juta orang yang terdiri dari lima provinsi pertanian.
Hampir 14.000 orang tinggal di pusat-pusat evakuasi setelah banjir mempengaruhi 343.000 orang.
"Kami yakin akan membutuhkan lebih dari seminggu sebelum banjir mereda jika tidak ada lagi hujan," kata Walikota Tuguegarao Jefferson Soriano kepada stasiun radio DZMM yang dikutip dari RRI pada Sabtu 14 November 2020.
Baca Juga: Aktivitas UMKM Mulai Menggeliat Menurut Survei BRI, Berpengaruh pada Penyaluran Kredit
Dia menambahkan, akses ke kota, rumah bagi 163.000 orang, juga harus terputus karena jalan banjir.
Artikel Rekomendasi