Filipina Berjuang Selamatkan Ribuan Korban dan Orang Hilang Usai Diterpa Topan Vamco

- 14 November 2020, 14:31 WIB
Bencana Topan Vamco Melanda Cagayan Filipina.
Bencana Topan Vamco Melanda Cagayan Filipina. /MB

PR CIANJUR - Pada tanggal 11 dan 12 November kemarin imbas topan vamco yang melanda Filipina masih terus berlanjut.

Satuan polisi dan tentara yang tergabung kini mulai mencari para korban dan upaya pencarian orang hilang yang belum ditemukan.

Sedikitnya 42 orang tewas dan 20 lainnya masih dinyatakan hilang setelah Topan Vamco menghantam Filipina pada pertengahan pekan ini.

Baca Juga: BeautieSS Skincare Salurkan Bantuan kepada Pondok Pesantren Darul Inayah

Topan mengakibatkan hujan yang menyebabkan banjir di pulau terbesar Luzon, memicu tanah longsor, memutus jalan, dan memaksa banyak orang mengungsi.

Puluhan ribu orang mencari perlindungan di pusat-pusat evakuasi, termasuk di ibu kota Manila.

Topan yang dikenal secara lokal sebagai Ulysses, adalah badai ke-21 yang melanda negara itu tahun ini.

Baca Juga: Jengkel di Rumah Banyak Tikus, Ini 8 Cara Usir Binatang Pengerat dengan Mudah

Selain itu, lusinan kota di wilayah Cagayan di utara ibu kota Manila juga dikabarkan masih terendam, seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com pada artikel "Dihajar Topan Vamco, Filipina Berjuang Selamatkan Ribuan Korban dan Orang Hilang".

Ribuan keluarga yang terkena dampak topan tersebut, beberapa di antaranya melarikan diri ke atap untuk menghindari banjir dengan tinggi dua lantai.

Satuan penjaga pantai mengirim tim penyelamat, kendaraan, dan perahu karet ke Tuguegarao pada Sabtu pagi. Komandan penjaga pantai George Ursabia mengatakan, bantuan akan datang makin banyak dari provinsi terdekat.

Dampak yang terakumulasi dari gangguan cuaca sebelumnya, serta air dari bendungan dan dataran yang lebih tinggi membawa banjir besar ke provinsi Cagayan.

Baca Juga: Vaksin Pfizer Diklaim Ampuh, Namun Penyimpanannya Akan Sulit di Cuaca Panas

Data pemerintah menunjukkan, Bendungan Magat di dekatnya mengeluarkan air pada hari Jumat setara dengan dua kolam ukuran Olimpiade per detik.

Lembah Cagayan adalah wilayah dengan 1,2 juta orang yang terdiri dari lima provinsi pertanian.

Hampir 14.000 orang tinggal di pusat-pusat evakuasi setelah banjir mempengaruhi 343.000 orang.

"Kami yakin akan membutuhkan lebih dari seminggu sebelum banjir mereda jika tidak ada lagi hujan," kata Walikota Tuguegarao Jefferson Soriano kepada stasiun radio DZMM yang dikutip dari RRI pada Sabtu 14 November 2020.

Baca Juga: Aktivitas UMKM Mulai Menggeliat Menurut Survei BRI, Berpengaruh pada Penyaluran Kredit

Dia menambahkan, akses ke kota, rumah bagi 163.000 orang, juga harus terputus karena jalan banjir.

Permohonan penyelamatan turut digaungkan warga melaui sebuah unggahan foto dan alamat dengan tagar #CagayanNeedsHelp di platform Twitter.

Lantas tagar ini pun seketika menjadi trending topic teratas di Twitter dengan 2,03 juta cuitan.

“Kami sudah di hari ketiga di atas atap rumah kami. Kami membutuhkan bantuan barang dan pakaian karena kami tidak punya apa-apa lagi,” kata Ramilo Lagundi, warga Kota Tuguegarao.***(Vidia Elfa Safhira/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini