Sejumlah Tokoh Adat Sunda Datangi Kantor PDIP Jabar, Ada Apa?

2 Februari 2022, 19:17 WIB
Sejumlah tokoh ada sunda datangi PDIP Jabar /Arlad

JENDELA CIANJUR----Sejumlah tokoh masyarakat adat Sunda termasuk Acil Bimbo, mendatangi kantor DPD PDIP Jawa Barat, di Bandung, Rabu (2/2). Mereka, datang ke PDIP dengan menggunakan pakaian khas adat masing-masing daerah. Yakni, baju pangsi hitam lengkap dengan ikat kepalanya.

Menurut Perwakilan dari Majelis Masyarakat Adat Budaya Sunda, Ari Mulya Subagja, para tokoh adat datang ke PDIP Jabar karena menyayangkan saat ini semakin banyak masyarakat yang meninggalkan kebudayaan lokal.

Oleh karena itu, kata Ari, Pemerintah dan DPR RI harus lebih aktif dalam menjaga kehidupan berbudaya di masyarakat. Karena, saat ini warisan leluhur tersebut semakin ditinggalkan bahkan banyak yang dinistakan.

Baca Juga: Kasus Covid 19 di Cianjur Meningkat Dua Pekan Terakhir Hingga 43 Orang

Bahkan, menurut Ari, saat inipun banyak dilakukan penistaan terhadap kebudayaan yang dilakukan oleh tokoh terutama politisi. Oleh karena itu, dia meminta pemerintah lebih aktif agar tidak ada lagi masyarakat yang meninggalkan kebudayaan lokal, apalagi sampai menistakannya.

Salah satu cara yang dilakukan, kata dia,  dengan memberlakukan undang-undang tentang hukum adat. "Hari ini masih RUU di prolegnas," katanya.

Baca Juga: Besok Hari Kamis, Jangan Lupa Puasa Sunnah Ternyata Iniloh Keutamaannya

Padahal, kata dia, sejak 2017 dirinya sebagai ketua Majelis Adat Sunda sudah diminta membuat konsep tentang rancangan undang-undang tersebut. "Tapi sampai sejauh ini belum ada prosesnya," katanya.

Menurut Ari, jika undang-undang tentang hukum adat sudah diberlakukan, maka akan ada batasan tentang apa saja yang terkait dengan kebudayaan. "Nanti diatur bagaimana sikap-sikap atau koridor yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. Ini yang akan menguatkan adat budaya Indonesia, dan tentunya bangsa Indonesia sendiri," katanya.

Sedangkan saat ini, kata dia, kekuatan budaya kita sangat lemah. "Hari ini carut marut, pecah belah. Selama ini hanya bahasa (daerah yang masih dipertahankan), belum ada nilai-nilai lainnya," katanya.

Baca Juga: Omicron Kian Agresif, AS Kaji Vaksinasi Anak di Bawah 5 Tahun, Ini Progresnya

Ari pun meminta pemerintah membangun gerakan kebudayaan yang lebih konkret. "Harus dibangun gerakan budaya yang terus menerus, gerakan yang menjadi keseharian dari masyarakat," katanya.

Selain itu, Ari berharap pelaku penistaaan budaya agar dihukum berat. Dia menyontohkan, anggota DPR RI, Arteria Dahlan, yang sudah menyinggung bahasa Sunda agar diproses hukum.

"Kami sudah melaporkan Arteria Dahlan ke Polda Jabar, dan hari ini kasus tersebut sudah dilimpahkan ke Polda Metro, karena posisi bersangkutan saat membuat pernyataan ada di wilayah Polda Metro. Hari Jumat saya dimintai keterangan tambahan. Mudah-mudahan bisa berlanjut di pengadilan," paparnya.

Sementara menurut Acil, sangat langka pertemuan budaya yang serius seperti diskusi di PDIP Jabar ini digelar. Terutama, yang berkaitan dengab budaya sunda.

"Saya senang ada inisiatif gerakan sosial budaya seperti ini," katanya.

Baca Juga: Ikatan Cinta 2 Februari 2022, Geram Nino Halangi Bertemu dengan Keisya, Riki Lakukan Ini

Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono memahami ketersinggungan yang dirasakan masyarakat adat. Oleh karena itu, pihaknya menginisiasi pertemuan yang bertajuk 'Guyub Rakyat dan Tokoh Jawa Barat' ini untuk menampung aspirasi dan suara hati dari masyarakat adat.

Ono juga sepakat bahwa kebudayaan harus dijaga karena merupakan benteng yang kokoh bagi keberlangsungan bangsa dan negara. "Budaya itu bisa membangun kondusivitas. Budaya harus dijaga agar kita siap dan tangguh dalam menghadapi berbagai ancaman," katanya.

 
 

Editor: Arlad

Tags

Terkini

Terpopuler