Sakit Hati Sering Diejek, Pria Bertato di Bandung Ini Bacok Temannya Hingga Tewas

18 Agustus 2022, 16:33 WIB
Gelap Mata Karena Sakit Hati, Pria di Bandung Ini Bacok Temannya Hingga Tewas./Dok. Humas Polresta Bandung /

JENDELA CIANJUR - Lantaran sakit hati karena sering diejek, seorang pria asal Majalaya, Kabupaten Bandung gelap mata hingga membacok temannya sendiri hingga tewas.

Peristiwa pembacokan tersebut terjadi pada 10 Agustus 2022 sekitar pukul 22.00 WIB di Kampung Balekambang, Desa Sukamaju, Kecamatan Majalaya.

Pelaku pembacokan akhirnya terungkap setelah polisi melakukan penyelidikan dari adanya penemuan mayat di sebuah rumah di Majalaya.

"Awalnya ada penemuan mayat di salah satu rumah di Kecamatan Majalaya dengan luka bacok dikepala dan juga di kaki kiri yang sudah hampir putus," kata Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo saat menggelar konferensi pers di Mapolresta Bandung,Kamis, 18 Agustus 2022.

Baca Juga: BTS IS 7 Trending Twitter, Kali Ini Menyoroti Masalah Jin, Ada Apa dengan Kim Seokjin?

Baca Juga: Bukan Hal Mustahil Lewandowski Cetak 50 Gol di Barcelona, Tapi Xavi Hernandez Harus Lakukan Ini

Kusworo menambahkan pada saat itu, warga sekitar mengetahui kejadian dan berusaha membawa korban kerumah sakit.

"Pada saat setibanya dirumah sakit, korban sudah dinyatakan meninggal dunia," ujarnya.

Mendapatkan informasi itu. Pihaknya langsung melaksanakan olah TKP dan mencari saksi-saksi dilokasi sekitar.

Setelah mendapatkan bukti-bukti dan keterangan para saksi. Ternyata, korban ini meninggal akibat bacokan yang dilakukan rekannya sendiri.

Baca Juga: 7 Hal yang Harus Diperiksa Sebelum Membeli Ponsel Secara Online

"Ternyata korban ini adalah korban pembacokan yang dilakukan oleh A (27)," jelas Kusworo.

Lebih lanjut Kusworo menjelaskan kronologis dan motif tersangka A nekat menghabisi nyawa Y berawal adanya ejekan yang dilakukan oleh korban.

"Jadi, berawal dari korban ini sering mengajak berkelahi kepada tersangka," ucapnya.

Baca Juga: 3 Pemain Persib Bandung Akan Absen Lagi saat Melawat ke Markas PSS Sleman, Teja Paku Alam Termasuk?

Karena tidak suka dengan tingkah laku dari korban yang sering mengajak berkelahi, tersangka A yang memiliki tato ini mulai naik pitam dan mendatangi rumah korban.

"Malam itu, tersangka dalam kondisi mabuk dan mendatangi rumah korban," tuturnya.

"Korban saat itu sedang tertidur, dan saat korban terbangun, tersangka langsung membacok korban hingga meninggal dunia," tambahnya.

Baca Juga: Ini Daftar 22 Pemain Persib Bandung yang Kemungkinan Dipilih Untuk Tampil Melawan PSS Sleman

Tak sampai disitu, melihat korban bersimbah darah dengan luka bacokan. Tersangka langsung melarikan diri.

"Tersangka ini sempat kabur, namun dua hari setelah kejadian kami bisa menangkap," ujar Kusworo.

"Motifnya adalah sakit hati, karena korban selalu saja mengejek dan mengajak berkelahi," tambah Kusworo.

Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, A dilanggar Pasal 340 tentang pembunuhan berencana dan subsider Pasal 338 yaitu pembunuhan dengan ancaman hukuman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau 20 tahun penjara.***

Editor: R Wisnu Saputra

Tags

Terkini

Terpopuler