Positif Covid-19 Nasional Capai 4.168 Orang per Hari, Bupati Sumedang Minta Seluruh Elemen Waspada

21 September 2020, 08:32 WIB
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir. /TAUFIK ROCHMAN/KABAR PRIANGAN

PR CIANJUR - Sabtu 19 September 2020 kemarin angka kasus positif Covid-19 nasional menyentuh 4.168 kasus yang merupakan rekor tertinggi.

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir bereaksi akan hal tersebut dan menghinmbau masyarakat khususnya di Sumedang, Jawa Barat untuk lebih meningkatkan kewaspadaannya terhadap virus Covid-19 ini.

“Ini rekor tertinggi dalam waktu sehari. Secara nasional, jumlah positif Sabtu 19 September 2020 mencapai 240.687 orang. Sementara yang sembuh 174.350 dan meninggal dunia 9.448 orang.

Baca Juga: Pasar Wage Purwokerto Kebakaran, 10 Mobil Pemadam dari 5 Pos Dikerahkan untuk Memadamkan Api

Oleh karena itu, saya mengimbau supaya masyarakat lebih waspada dan disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan (prokes),” ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid- 19 Kab. Sumedang yang juga Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir di Sumedang, Minggu 20 September 2020.

Terlebih lagi, kata dia, beberapa tetangga Kabupaten Sumedang seperti Bandung, Garut, dan Majalengka, dalam beberapa waktu terakhir ini menunjukan peningkatan jumlah terkonfirmasi Covid-19 yang cukup signifikan.

“Untuk Sumedang sendiri, hingga hari ini ada 134 kasus. Dari kasus sebanyak itu, antara lain 6 orang positif tes SWAB, 124 sembuh atau selesai isolasi dan 4 orang meninggal dunia.

Baca Juga: Permintaan PlayStation 5 Tinggi Sebelum Rilis, Amazon Kirim Surat ke Pemesan

Yang meninggal dunia, sebelumnya memiliki riwayat melakukan perjalanan ke zona merah, yakni Jakarta,” tutur Dony. Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya pada artikel "Kasus Covid-19 Nasional Naik 4.168 Dalam Sehari, Bupati Sumedang: Jangan Dulu Pergi ke 5 Daerah Ini!".

Menurut dia, dengan kondisi penularan dan penyebaran Covid-19 yang makin mengkhawatirkan terutama secara nasional, diminta segenap personel gugus tugas/TNI/Polri, kepala SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah), camat, kepala desa dan semua warga untuk tetap mewaspadai perkembangan terkini Covid-19.

“Yang terpenting melakukan pencegahan dengan meningkatkan disiplin dalam menjalankan prokes,” katanya.

Dony mengatakan, warga Sumedang diimbau menunda perjalanan ke luar kota terutama ke zona merah, seperti Jakarta, Depok, Bandung. Termasuk wilayah Garut dan Majalengka yang pertumbuhan Covid-19 kini cukup signifikan.

Baca Juga: Beredar Beras Campur Biji Plastik di Cianjur, Warga: Nasinya Lembek dan Lengket Seperti Lem

Bagi para kepala desa juga harus terus mengaktifkan ‘Desa Siaga Corona’ serta mengintensifkan kegiatannya. Selain melakukan pendataan bagi para pendatang dari zona merah, juga melaksanakan isolasi mandiri sebelum berinteraksi lagi dengan masyarakat lainnya.

“Forkopimcam (forum komunikasi pimpinan kecamatan) dan puskesmas diharapkan melakukan monitoring kegiatan ini,” katanya.

Lebih jauh ia menjelaskan, pimpinan dinas dan SKPD juga mesti mengintensifkan kembali Satgas Covid-19 di lingkungan masing-masing, baik satgas internal maupun eksternal.

Satgas internal wajib menjaga kantor agar steril dari penyebaran virus Corona. Sedangkan, satgas eksternal memastikan di lokasi binaan SKPD agar prokes berjalan efektif.

Baca Juga: Siswa SMP di Lombok Menikah, Pacaran Cuma Empat Hari Kenalannya Lewat Video Call

"Contohnya, Disparbudpora ke tempat wisata, Dinas Koperasi, UMKM dan Perindag di pasar tradisional, mal, dan pusat perbelanjaan. Disnakertrans ke kawasan industri. Asda Ekbang dan Kesra mengawasi pontren dan SKPD lainnya," ucapnya.

Ia menambahkan, Satpol PP juga harus terus masif melakukan operasi penegakan disiplin prokes di lapangan. Hal itu, melakukan tindakan tegas dengan penerapan sanksi bagi yang melanggar.

Camat beserta forkopimcam pun terus menjalankan patroli kewilayahan secara intensif. Dalam patroli, harus terus menyosialisasikan prokes sehingga masyarakat menyadari pentingnya menjaga kesehatan dibanding mengobati.

“Yang penting lainnya, Dinkes dan RSUD Sumedang juga harus terus melakukan testing, tracing dan treatment sehingga dapat mendeteksi sebaran Covid-19.

Baca Juga: Lanjutkan Cerita Masa Lalu, Peugeot Kembali Produksi Motor, Kali ini Kolaborasi dengan Mahindra

Upaya tersebut untuk pencegahan dini. Pastikan juga yang sedang isolasi mandiri diawasi sehingga terhindar dari klaster keluarga. Pengawasannya, dari mulai dinas terkait, kecamatan, petugas desa siaga Corona, termasuk RT/RW,” katanya.***(Adang Jukardi/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler