Ridwan Kamil Jelaskan Ini Filosofi Jalan Layang Pasupati Diberi nama Mochtar Kusumaatmadja

- 1 Maret 2022, 19:10 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ketika meresmikan Jalan Layang Prof Mochtar Kusumaatmadja, Kota Bandung, Selasa (1/3/2022).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ketika meresmikan Jalan Layang Prof Mochtar Kusumaatmadja, Kota Bandung, Selasa (1/3/2022). /Novianti Nurulliah/PIKIRAN RAKYAT

JENDELA CIANJUR---Jalan Layang Pasupati yang menjadi salah satu ikon Kota Bandung resmi berubah nama menjadi Jalan Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja. Peresmian dilakukan di Gedung Inspektorat Provinsi Jawa Barat, Selasa 1 Maret 2022 oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil pun, menjelaskan filosofi jalan layang Pasupati diberi nama Mochtar Kusumaatmadja. Menurutnya, secara filosofis, pemilihan Jalan Layang Pasupati untuk diberi nama Jalan Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja berangkat dari letaknya yang melintang di atas Jalan Ir. H. Djuanda. Merujuk pada sejarah, dua tokoh ini memberi andil besar bagi batas wilayah Republik Indonesia.

"Sedangkan pemilihan tanggal 1 Maret sebagai peresmian, merujuk pada peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Baca Juga: Ridwan Kamil Resmikan Penggantian Nama Fly Over Pasupati Jadi Prof Mochtar Kusumaatmadja

Dalam kesempatan tersebut, Ridwan Kamil juga mengingatkan, Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja adalah salah satu sosok berjasa dalam merumuskan batas negara Indonesia.

Menurut Emil, dahulunya batas wilayah laut di Indonesia berjarak 3 mil. Dengan begitu, pulau-pulau yang dipisahkan laut dengan jarak lebih dari 3 mil dikategorikan menjadi kawasan internasional sehingga kapal asing bebas melintasi jalur tersebut.

Peran Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja disebut Emil ialah menjadikan luas wilayah Indonesia yang awalnya sekitar 2 juta kilometer persegi, kini menjadi sekitar 5 juta kilometer persegi.

Baca Juga: Polemik Azan vs Gonggongan Binatang, Ketua MUI Makassar: Menag Yaqut Harus Introspeksi Diri!

“Semua melakukan pengorbanan dan berjasa di zamannya masing-masing,” kata Emil.

Emil juga berpesan agar jangan meninggalkan sejarah, seperti pesan Bung Karno yang dikenal dengan sebutan never leave history.

Halaman:

Editor: Arlad


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini