PR CIANJUR - Pemerintah Kota Tasikmalaya mulai kewalahan di berbagai aspek dalam penanganan Covid-19 yang kasusnya semakin hari semakin bertambah.
Mulai penuhnya ruang isolasi Rumah Sakit dan gedung isolasi darurat Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Universitas Negeri Siliwangi (UNSIL) Tasikmalaya hingga kekurangan anggaran yang mencapai Rp10 miliar.
Terus membludaknya pasien positif covid, membuat para tenaga medis juga kewalahan dalam proses perawatan pasien di berbagai lokasi ruang isolasi.
Baca Juga: Ini Dia Top Go-To Merchant Baru ShopeePay yang Bermanfaat untuk Kamu!
"Dengan jumlah kasus terus bertambah, kita sudah merekrut relawan tenaga medis sebanyak 35 orang.
Tapi kalau sudah ada tempat isolasi baru, mau gak mau kita rekrut lagi tambahan relawan tenaga kesehatan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat kepada wartawan di kantornya, Selasa, 6 Oktober 2020.
Pembagian tenaga medis dengan jumlah seadanya, tambah Uus, terpaksa dilakukan ditengah pasien terus bertambah untuk bisa merawat pasien secara maksimal.
Baca Juga: Polisi Tolak Laporan Relawan Jokowi Bersatu Terhadap Najwa Shihab yang Wawancarai Bangku Kosong
Termasuk khusus bagi pasien tak bergejala yang diisolasi mandiri di pesantren, tetap akan mendapatkan perawatan tenaga medis secara bergantian.
Artikel Rekomendasi