Idul Adha di Arab Saudi Lebih Dulu dari Indonesia, Ustadz Abdul Somad Beri Penjelasan yang Bikin Ngakak

7 Juli 2022, 14:00 WIB
Ustaz Abdul Somad alias UAS. /Antara News

 

JENDELA CIANJUR - Penetapan Idul Adha di Indonesia dan Arab Saudi pada tahun 2022 ini berbeda.

Sidang isbat yang digelar Kementerian Agama RI menetapkan 1 Zulhijah 1443 H jatuh pada Jumat, 1 Juli 2022.

Sehingga Hari Raya Idul Adha 1443 H jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022.

Sementara Kerajaan Arab Saudi menetapkan 10 Zulhijah 1443 H jatuh pada 9 Juli 2022.

Dengan adanya perbedaan tersebut, Ustadz Abdul Somad alias UAS memberikan penjelasan kepada kaum muslim.

UAS membuat percakapan tanya jawab dengan jamaah untuk menjelaskan soal perbedaan tersebut.

Baca Juga: Ilmuwan ITB Ungkap dari Candi Borobudur Masyarakat di Masa Lalu Bisa Tahu Kapan Datang Banjir dan Angin

Meski dalam bentuk tulisan, penjelasan UAS tersebut bikin ngakak.

Berikut tulisan UAS untuk menjelaskan soal beda waktu Idul Adha Indonesia dengan Arab Saudi yang diunggah melalui akun media sosial Instagramnya dengan judul 'O begitu, tapi...'.

Jamaah: "Kita ikut Makkah apa Pekanbaru Ustadz?".

Ustadz: "Makkah tu punya mathla' sendiri, Pekanbaru punya mathla' sendiri. Makkah punya syuruq sendiri, Pekanbaru punya syuruq sendiri. Tak sama. Mana bisa kita ikut Makkah. Kalau kita di Pekanbaru ikut Makkah. Berarti shalat zhuhur kita jam 15.30 Wib".

Jamaah: "O gitu, tapi, berarti kita lebih dulu Ustadz. Kok bisa Makkah Idul Adha Sabtu 9 Juli, kita Idul Adha Ahad 10 Juli?".

Baca Juga: Imbang Lawan Thailand, Timnas Indonesia U-19 Masih Berpeluang Lolos ke Babak Semifinal Piala AFF U-21

Ustadz: "Waktu sholat pakai waktu matahari, kita di timur lebih dulu. Kalau awal bulan tu ikut Hilal, bulan, yang di barat lebih dulu".

Jamaah: "O begitu. Tapi kan puasa Arafah tu ikut Wuquf Ustadz?!".

Ustadz: "Wuquf ikut apa? Ikut tanggal 9. Tanggal 9 ikut apa? Ikut tanggal 1. Tanggal 1 ikut apa? Ikut hilal. Jadi puasa tu tanggal 9, bukan tanggal 8, bukan pulak tanggal 10. Ikut mathla' daerah masing-masing".

Jamaah: "O bgitu. Tapi apa itu pernah terjadi zaman Salaf ustadz?".

Ustadz: "Kuraib dari Madinah ke Syam. Di Syam mereka melihat Hilal malam Jum'at. Ibnu Abbas di Madinah melihat Hilal malam Sabtu. Syam dengan Madinah aja beda mathla', apalagi Makkah dengan Pekanbaru".

Jamaah: "O begitu, tapi Ustadz".
Ustadz: "Sekali lagi kau bilang O, ku doakan mulut kau bulat".
Jamaah: "Ee ... "

Baca Juga: Ibu Cinta Nangis, Begitu Melihat Kartu Keluarga Baru Nama Eril Tak Ada Lagi!

Sebelumnya Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kementerian Agama, Adib juga menjelaskan, perbedaan waktu itu disebabkan karena letak Arab Saudi lebih barat dari Indonesia.

"Waktu di Indonesia lebih cepat 4 jam, tetapi hilal justru mungkin terlihat lebih dahulu di Arab Saudi, karena terlihatnya di sebelah barat pada saat matahari terbenam atau dikenal dengan istilah ghurub asy-syams," kata Adib, dalam keterangannya baru-baru ini.

Semakin ke arah barat dan bertambahnya waktu, maka posisi hilal akan semakin tinggi dan semakin mudah dilihat.

Baca Juga: BLACKPINK Umumkan Comeback, Nilai Saham YG Entertainment Melonjak Signifikan

Sementara itu, letak geografis Arab Saudi berada di sebelah barat Indonesia, sehingga menurut Adib, pada tanggal yang sama posisi hilal di sana lebih tinggi.

"Jadi kurang tepat jika memahami karena Indonesia lebih cepat 4 jam dari Arab Saudi, maka Indonesia mestinya melaksanakan Hari Raya Idul Adha 1443 H juga lebih awal. Jelas pemahaman ini kurang tepat," ungkap Adib.***

Editor: Gugum Budiman

Tags

Terkini

Terpopuler